Perpusda Kepahiang Perkuat Program TPBIS untuk Tingkatkan Minat Baca dan Kesejahteraan Masyarakat

Perpusda Kepahiang Perkuat Program TPBIS untuk Tingkatkan Minat Baca dan Kesejahteraan Masyarakat
Perpusda Kepahiang menerima kunjungan dari Perpustakaan Nasional untuk memperkuat pelaksanaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)

KEPAHIANG, Ikobengkulu.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kepahiang terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui literasi. Dalam rangka memperkuat Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Perpusda Kepahiang baru-baru ini menerima kunjungan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kepahiang melalui Kepala Bidang Pelayanan, Pengelolaan, dan Pelestarian Bahan Pustaka, Sadikin Yusuf, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat implementasi TPBIS sebagai program prioritas nasional.

“TPBIS bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui perpustakaan. Kedatangan tim dari Perpustakaan Nasional membantu memperkuat pelaksanaan program ini di Kepahiang,” ujar Sadikin.

Fokus Pengembangan dan Kolaborasi

Perpusda Kepahiang menerima kunjungan dari Perpustakaan Nasional untuk memperkuat pelaksanaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)

Sadikin menambahkan bahwa program TPBIS akan terus dikembangkan untuk menjangkau seluruh desa, kelurahan, taman baca masyarakat (TBM), komunitas, pegiat literasi, dan berbagai pihak terkait lainnya di Kabupaten Kepahiang.

“Kami berkomitmen melibatkan berbagai sektor untuk memastikan literasi dapat mendukung kesejahteraan masyarakat Kepahiang,” tegasnya.

Apa Itu TPBIS?

TPBIS, atau Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, adalah program nasional yang dirancang oleh Perpustakaan Nasional sejak tahun 2018. Program ini bertujuan meningkatkan minat baca, memberdayakan masyarakat, dan mendorong kreativitas melalui fasilitas perpustakaan.

Dengan program ini, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca tetapi juga pusat belajar yang mendukung pengembangan potensi masyarakat, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan literasi informasi.

Dampak TPBIS Secara Nasional

Sejak diterapkan, TPBIS telah direplikasi di 34 provinsi, 296 kabupaten/kota, dan 1.696 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan minat baca, tetapi juga menyediakan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sosial lainnya.

Melalui TPBIS, masyarakat mendapatkan akses yang lebih luas terhadap informasi dan pelatihan, menjadikan perpustakaan sebagai pusat inovasi sosial.

Komitmen Perpusda Kepahiang

Dengan adanya dukungan dari Perpustakaan Nasional, Perpusda Kepahiang berharap mampu meningkatkan layanan dan fasilitas perpustakaan, sehingga dapat menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan mendukung pembangunan masyarakat yang lebih cerdas dan sejahtera.

“Kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai ruang inklusif yang mampu mencerdaskan masyarakat dan mendukung kesejahteraan melalui literasi,” pungkas Sadikin. 

Melalui kolaborasi yang kuat, program TPBIS diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kepahiang.(ads)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index