IKOBENGKULU.COM – Kopi telah menjadi bagian integral dari gaya hidup di Indonesia, dengan inovasi dalam dunia kopi yang terus berkembang pesat.
Pada Talkshow Kopi di Bencoolen Fest 2024 bertajuk "Cerito Kopi dan Teh Bengkulu," Restu Sadam Hasan, juara Indonesia Latte Art Championship 2019-2021, berbagi perjalanan inspiratifnya dalam dunia kopi.
"Dulu, saya tidak tahu ke mana arah ini akan membawa saya. Tapi karena kecintaan saya pada kopi, saya terus melakukannya. Dari ikut perlombaan hingga melakukan inovasi kecil, saya mulai memahami dunia kopi, dari yang sederhana hingga yang kompleks," ungkap Restu.
Andi dari Educaffe, yang telah lama mendalami kopi, juga menyoroti potensi besar kopi Bengkulu, terutama kopi dari Rejang Lebong yang memiliki kualitas luar biasa.
"Petani harus memahami cara mengolah kopi dengan baik agar kualitasnya semakin meningkat dan memiliki nilai ekspor yang tinggi," kata Andi.

Ia juga mengingatkan bahwa kopi Bengkulu pernah diekspor hingga empat kali sebelum krisis moneter melanda. Namun, dengan dukungan sertifikasi dan infrastruktur yang memadai, kini ada peluang besar untuk kembali mengembangkan ekspor kopi dari Bengkulu.
Satria, seorang pengusaha kopi dari Wanoja, menceritakan perjalanannya dalam menjual kopi Bengkulu. "Dulu kami hanya menjual kopi ceri dengan produksi sekitar 2 ton, dan butuh waktu 2 tahun untuk menjualnya. Sekarang, dengan adanya coffee shop, penjualan bisa dilakukan lebih cepat," ujar Satria.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan petani untuk memastikan kualitas kopi yang dihasilkan.
"Kami sangat serius dalam pembudidayaan kopi. Kopi kami sangat dinikmati oleh konsumen, tetapi cara produksi harus diperhatikan dengan baik. Ketika dituntut kualitas tinggi, proses pengeringan tidak boleh dilakukan sembarangan," jelas Satria.
Ia berharap bahwa ke depannya akan ada praktik mekanisasi yang lebih baik dalam proses produksi kopi.
Restu juga menyoroti peluang karier di dunia kopi, khususnya sebagai barista. "Apakah seorang barista bisa menjadi profesi andalan? Bisa banget, tergantung seberapa jauh kita bekerja di dunia kopi dan mana yang akan menjadi nilai tambah kita," katanya.
"Di Bali, profesi barista sudah banyak diminati, dan kini banyak anak muda yang melihat barista sebagai profesi yang profesional," tambah Restu.
Dengan potensi besar dan inovasi yang terus berkembang, kopi Bengkulu diharapkan dapat semakin dikenal dan menjadi salah satu komoditas unggulan di pasar ekspor.
Dukungan infrastruktur dan edukasi kepada petani menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi Bengkulu.***
