BI Bengkulu Dukung Pengembangan UMKM dan Pariwisata Lewat Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu 2024

BI Bengkulu Dukung Pengembangan UMKM dan Pariwisata Lewat Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu 2024
Wahyu Yuwana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu pada Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu 2024: Mengangkat Potensi Kopi dan Teh Bengkulu ke Pasar Internasional (FOTO: IYUD)

IKOBENGKULU.COM – Dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan ekosistem pariwisata serta meningkatkan iklim investasi di Provinsi Bengkulu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu 2024.

Acara ini menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing produk unggulan, khususnya kopi, yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dan mengisi pasar ekspor.

Wahyu Yuwana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan UMKM.

"Bank Indonesia senantiasa mendorong UMKM yang berdaya saing untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Penyelenggaraan Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu adalah bentuk komitmen kami untuk mengoptimalkan kombinasi keindahan alam, kekayaan budaya, dan sumber daya yang melimpah di Bengkulu," ujar Wahyu pada Talkshow Kopi di Bencoolen Fest 2024 bertajuk "Cerito Kopi dan Teh Bengkulu," Minggu (1/9/2024).

Festival ini menampilkan berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan UMKM di Bengkulu, termasuk sesi Diplomation Talk (Diplotalk) yang membahas ekosistem ekspor dan promosi perdagangan.

Sesi ini melibatkan Direktorat Jenderal Bea Cukai, CV. Binuang Sakti Perkasa, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran UMKM terhadap ekosistem ekspor. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 150 orang.

Talkshow  Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu 2024: Mengangkat Potensi Kopi dan Teh Bengkulu ke Pasar Internasional (FOTO: IYUD)
 

Selain itu, Wahyu menambahkan bahwa Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu juga mengadakan sesi Diplotalk yang membahas potensi pembiayaan ekspor dengan melibatkan Bank Central Asia (BCA).

"Melalui sesi ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan skema pembiayaan perbankan untuk mendukung kegiatan ekspor mereka," jelas Wahyu.

Sebagai bagian dari upaya mempromosikan kopi Bengkulu, acara Cupping Show diadakan dengan melibatkan 10 petani kopi binaan dan mitra BI Bengkulu. Hasil uji cita rasa yang dilakukan oleh Dewaji Coffee Lab dari Bandung menunjukkan bahwa rata-rata kopi Bengkulu masuk dalam kategori premium quality.

Tidak hanya itu, Barista Challenge juga digelar, diikuti oleh 12 peserta terpilih. Kompetisi ini bertujuan untuk mempromosikan keindahan Bengkulu melalui seni latte art. Juri pada sesi ini adalah Restu Sadam Hasan, Indonesia Latte Art Champion 2019-2021.

Di sisi hilir, Bank Indonesia juga mengadakan Business Matching dengan dua agregator kopi, yaitu Wanoja Coffee dari Bandung dan CV. Binuang Sakti Perkasa. Kedua agregator ini telah menyuplai kopi ke pasar nasional dan internasional.

Pada malam hari, penandatanganan kerja sama pembelian kopi antara 10 kelompok tani binaan dan mitra di Bengkulu dengan kedua agregator tersebut dilaksanakan.

Selain fokus pada kopi, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan Kelompok Tani Teh Kabawetan untuk mempromosikan produk teh terbaik Bengkulu, seperti teh hijau dan teh hitam, sebagai salah satu suvenir dalam festival ini. Produk teh tersebut juga dipamerkan di booth UMKM binaan dan mitra BI.

Festival ini juga diikuti oleh 19 UMKM lainnya yang bergerak di sektor makanan dan minuman serta wastra khas Bengkulu. "UMKM memiliki peran penting dalam menggambarkan kekayaan Provinsi Bengkulu dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Wahyu.

Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan para pemangku kepentingan dalam mengembangkan ekosistem pariwisata di Bengkulu, khususnya pada komoditas unggulannya.

"Harapannya, semakin banyak UMKM di Bengkulu yang memiliki standar internasional dan mampu menjangkau pasar global," tutup Wahyu.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index