IKOBENGKULU.COM– Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Bengkulu mengunjungi Universitas Bengkulu (Unib) untuk berkoordinasi mengenai penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah. Pertemuan ini berlangsung pada Kamis (25/7/2024) di ruang rapat tiga gedung rektorat Unib.
Wakil Rektor III Unib Prof. Candra Irawan membuka acara dan menyampaikan apresiasi atas kegiatan koordinasi ini. "Sebagai universitas dengan banyak sumber daya manusia peneliti dari berbagai bidang keilmuan, kami siap mendukung program penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah di Provinsi Bengkulu," ujarnya.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN Dr. Yopi mengungkapkan pentingnya dukungan BRIN dalam kebijakan pembangunan berbasis sains sesuai dengan PERPRES No. 78 Tahun 2022 tentang BRIN. "BRIN sekarang open platform, sebagai pengungkit ekosistem riset dan inovasi. Kami memfasilitasi mitra, merangsang munculnya innopreneur dari keterlibatan dalam proses penelitian, baik penelitian bidang sains murni maupun industri," ungkap Dr. Yopi.

Rapat koordinasi yang dihadiri oleh berbagai pihak ini dipimpin oleh Sekretaris Bidang Penelitian LPPM Unib Prof. Dr. Arono Hadir pula Dekan Fakultas Pertanian Dr. Indra Cahyadinata, Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Kamaludin, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prof. Dr. Sal Primayudha, Dekan Fakultas Hukum Dr. M. Yamani, Dekan Fakultas Teknik Dr. Eng. Afdhal Kurniawan Mainil, serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP Dr. Mas Agus Firmansyah.
Peserta diskusi dari BRIN dan Unib tampak antusias. Para dosen peneliti Unib yang hadir antara lain Sekretaris Bidang Pengabdian LPPM Unib Dr. Rini Indriani, Kepala Pusat Studi Peranan Gender dan Keluarga Dra. Yayah Chanafiah, Kepala Pusat Layanan Hak Kekayaan Intelektual Dr. Eng. Dedi Suryadi, dan Kepala Pusat Studi Mitigasi Bencana Prof. Dr. Mukhammad Farid.
Dr. Yopi menyimpulkan bahwa peluang terbentuknya pusat kolaborasi riset dan inovasi sangat besar. "Di perguruan tinggi seperti Unib, terdapat banyak periset berkualitas yang siap berkolaborasi dengan dunia industri dan pemerintah daerah. Kami siap memfasilitasi," jelasnya.
Gubernur Bengkulu sangat mendukung pembentukan wadah atau pusat kolaborasi riset dan inovasi di daerah ini. "Melalui pusat kolaborasi riset, diharapkan muncul minimal satu usulan riset yang mumpuni dengan mengangkat ciri khas dan keunggulan daerah Provinsi Bengkulu," tambah Dr. Yopi.***