BSI Targetkan Top 3 Bank Syariah Global: Perjalanan dan Tantangan di Balik Mega Merger

BSI Targetkan Top 3 Bank Syariah Global: Perjalanan dan Tantangan di Balik Mega Merger
Direktur Utama BSI Hery Gunardi memaparkan materi dalam acara Diskusi Buku Mega Merger in The Pandemic Era. (11/7) (FOTO: BSI)

JAKARTA, IKOBENGKULU.COM— PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menetapkan visi ambisius untuk menjadi salah satu dari Top 3 Bank Syariah Global dalam kapitalisasi pasar dalam 10 tahun ke depan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam acara diskusi bukunya yang berjudul “Mega Merger In The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia”.

“What's next, apa yang ingin dicapai oleh BSI? Kami telah menyusun rencana kerja selama 10 tahun, BSI masuk top 3 bank syariah global dari sisi market cap,” ujar Hery dalam diskusi yang dihadiri oleh para pemimpin redaksi media massa nasional di Jakarta, Kamis (11/7/2024).

Setelah merger, BSI berhasil mencapai target Return on Equity (ROE) di atas 18% dan masuk dalam Top 10 Global Islamic Banks dari sisi kapitalisasi pasar pada Maret lalu, setahun lebih cepat dari target 2025. Merger tiga bank syariah milik Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) telah memperbesar skala bisnis dan meningkatkan jumlah nasabah BSI menjadi lebih dari 20 juta pada Maret 2024.

“Alhamdulillah, merger ini membawa banyak berkah bagi BSI, terutama jika kita melihat dari pertumbuhan aset. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit sementara industri hanya tumbuh satu digit,” papar Hery. “Selain itu, pembiayaan dan dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan.”

Hery menegaskan bahwa BSI adalah wujud nyata aspirasi pemerintah untuk meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. “Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak, tapi sebelum hadirnya BSI, tidak ada bank syariah besar. Ini merupakan anomali padahal kita punya potensi besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah,” jelas Hery.

Merger tiga bank syariah, yaitu BRISyariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah, di tengah pandemi Covid-19 merupakan tantangan besar. “Mengawal proses merger dengan visi dan misi yang besar bukanlah tugas yang mudah,” ungkap Hery. “Transformasi termasuk teknologi dan digital, serta menjadi bank syariah yang mampu bersaing dan kompetitif, adalah bagian dari tantangan tersebut.”

CEO Rakyat Merdeka Group, Kiki Iswara Darmayana, menyoroti pentingnya kepemimpinan dalam proses merger. “Pak Hery merupakan seseorang yang berani mengambil risiko, tapi sangat penuh perhitungan,” ujarnya. “Keberanian beliau dalam mengambil risiko sangat menginspirasi.”

Pemimpin Redaksi Republika, Elba Damhuri, mengapresiasi Hery Gunardi yang berhasil membangun SDM unggul berlandaskan prinsip syariah. “Pak Hery dengan cermat mampu menerjemahkan cita-cita BSI dari pemangku kepentingan menjadi strategi,” ungkap Elba.

Hery mengungkapkan rasa syukurnya atas apresiasi tersebut dan menegaskan hal ini menjadi pelecut semangatnya yang akan disebarkan kepada seluruh insan BSI di seluruh Indonesia.

Dengan visi besar dan komitmen kuat, BSI terus bertransformasi dan memperkuat posisinya sebagai salah satu bank syariah terkemuka di dunia, menjawab tantangan zaman dengan semangat inovasi dan kepemimpinan yang kokoh. ***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index