Outlook Inflasi Bengkulu 2024: Prediksi, Risiko, dan Kebijakan Pengendalian

Outlook Inflasi Bengkulu 2024: Prediksi, Risiko, dan Kebijakan Pengendalian
Mengelola Inflasi di Bengkulu: Upaya Pengendalian dan Prediksi untuk Tahun 2024 (FOTO: Iyud/IKOBKL)

IKOBENGKULU.COM – Inflasi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2024 diperkirakan akan mengalami perlambatan menjadi sekitar 2,50% ± 1% year-on-year, turun dari realisasi 3,09% di tahun 2023. Perlambatan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya dampak dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), peningkatan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), serta implementasi harga acuan baru oleh Badan Perencanaan Nasional (BAPANAS).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Darjana, mengatakan, "Upaya penguatan pengendalian inflasi di daerah, terutama melalui GNPIP, telah membantu memoderasi tekanan inflasi yang dihadapi Provinsi Bengkulu. Kami juga mendukung inisiatif pemerintah dalam mengimplementasikan harga acuan yang baru sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga di pasar."

Namun, beberapa risiko yang bisa meningkatkan inflasi masih ada, seperti peningkatan permintaan masyarakat terhadap bahan makanan selama Ramadan dan Idul Fitri, keterbatasan produksi lokal akibat kondisi cuaca yang tidak menentu, serta kenaikan harga beras dan cabai merah karena kondisi stok yang terbatas.

Faktor lain yang dapat berdampak adalah kenaikan tarif cukai rokok dan tarif parkir di Kota Bengkulu, serta masih tingginya harga pupuk non-subsidi dan harga pakan ternak.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index