IKOBENGKULU.COM – Peningkatan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Bengkulu menandai tren positif dalam adopsi sistem pembayaran digital di provinsi ini.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha, dalam sebuah diskusi santai di Pantai Panjang Bengkulu, Senin (25/3/2024), mengungkapkan optimisme terhadap perkembangan pembayaran non-tunai di wilayah tersebut.
Dhita menjelaskan, “QRIS bukan hanya alternatif pembayaran non-tunai, tetapi juga melengkapi transaksi tradisional, memberikan kemudahan dan keamanan bagi masyarakat dalam bertransaksi.” Pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh para jurnalis, menjadi momen penting untuk memahami dinamika ekonomi digital lokal.
.jpg)
Data yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan adanya peningkatan penggunaan QRIS, dengan 224.930 pengguna dan 2.520.798 transaksi yang tercatat pada tahun 2023, serta keterlibatan 153.798 merchant.
Angka ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam penerimaan QRIS sebagai alat pembayaran di kalangan pedagang dan konsumen di Bengkulu.
Bank Indonesia Bengkulu telah proaktif dalam sosialisasi QRIS, menargetkan penyebaran informasi ke kabupaten-kabupaten yang jauh dari kota Bengkulu, selain upaya yang telah berhasil di kota itu sendiri. Dhita menambahkan, “Kami berupaya meningkatkan kesadaran tentang keuntungan penggunaan QRIS, dan sampai saat ini, respons masyarakat sangat positif.”
Inisiatif QRIS di Bengkulu adalah bagian dari strategi nasional untuk memperluas akses ke layanan keuangan digital dan memperkuat ekonomi digital Indonesia. Dengan infrastruktur yang semakin matang dan penerimaan masyarakat yang meningkat, QRIS diharapkan terus menjadi pilar penting dalam transisi digital ekonomi Bengkulu.***