AMSI Bengkulu dan KPU Provinsi Bengkulu Gelar Sosialisasi Tangkal Hoaks Jelang Pilkada 2024

Kamis, 26 September 2024 | 22:23:17 WIB
Iyud Dwi Mursito, jurnalis dan relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), memberikan penjelasan tentang ciri-ciri hoaks dan cara menangkalnya dalam sosialisasi pemilih cerdas menjelang Pilkada 2024 di Bengkulu. (FOTO: DOK/AMSI)

IKOBENGKULU.COM– Menyongsong Pilkada 2024, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bengkulu berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu dalam upaya menangkal penyebaran hoaks yang kerap memicu kebingungan di masyarakat.

Sosialisasi ini digelar pada Kamis (26/9/2024) di Santika Hotel Bengkulu dan dihadiri oleh 70 peserta dari kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan (OKP), dan insan pers.

Komi Kendy, Ketua AMSI Bengkulu, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mencegah hoaks yang bisa mengganggu pelaksanaan Pilkada 2024.

"Masyarakat Bengkulu perlu memahami ciri-ciri hoaks dan bagaimana cara menangkalnya. Kegiatan ini dirancang agar pemilih, terutama pemula, lebih cerdas dalam menyaring informasi," ujar Komi.

Komi menegaskan bahwa mahasiswa dan pemuda memiliki peran penting dalam mencegah penyebaran berita palsu. "Mahasiswa dan pemuda harus bisa menyaring informasi yang beredar, terutama di media sosial, agar tidak termakan oleh hoaks yang bisa mengganggu proses demokrasi," tambahnya.

Peserta sosialisasi "Tangkal Hoaks Jelang Pilkada 2024" berfoto bersama dengan pemateri, panitia AMSI Bengkulu, dan perwakilan KPU Provinsi Bengkulu setelah acara di Santika Hotel Bengkulu.

Salah satu pemateri, Iyud Dwi Mursito, seorang jurnalis dan relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), memberikan penjelasan tentang ciri-ciri hoaks, seperti informasi yang dimanipulasi dan sumber berita yang tidak jelas.  
"Hoaks sering kali dibuat untuk memprovokasi dan menyesatkan pembaca demi kepentingan tertentu. Pemilih harus berhati-hati, terutama jika informasi tersebut tidak memiliki sumber yang dapat diverifikasi," jelas Iyud.

Hoaks menjelang Pilkada memiliki dampak besar, seperti mempengaruhi opini publik, menimbulkan kegaduhan sosial, hingga memicu polarisasi di masyarakat.

Oleh karena itu, sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat literasi digital masyarakat, agar mampu membedakan informasi yang benar dari yang palsu.

Siti Baroro, pemateri lain dalam sosialisasi ini, mengingatkan pentingnya kecermatan saat membaca berita, terutama yang bernuansa propaganda.

"Jangan langsung membenarkan dan menyebarkan informasi tanpa mencermatinya terlebih dahulu. Kita harus waspada agar tidak menjadi penyebar hoaks secara tidak sengaja," ujar Siti.

Dengan adanya sosialisasi ini, AMSI Bengkulu dan KPU Provinsi Bengkulu berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pemilih pemula, tentang pentingnya menjadi pemilih cerdas dan bijak dalam mengelola informasi.

Langkah ini dianggap penting untuk menjaga keberlangsungan Pilkada 2024 yang bersih dari hoaks dan manipulasi informasi.***

Terkini