Doa Kebersamaan Lintas Agama Rayakan Imlek 2575: Wujud Nyata Persatuan Bangsa Indonesia

Sabtu, 10 Februari 2024 | 19:31:15 WIB
Tokoh lintas agama bersama-sama mengangkat tangan dalam doa kebersamaan di acara Sembahyang Syukur Pergantian Tahun Imlek 2575 Kongzoli di MAKIN "Semangat Genta Rohani", Cilodong, Depok. Hadir pula Presiden ke-6 RI, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, di

DEPOK, IKOBENGKULU.COM - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2575 Kongzoli, ratusan umat Konghucu bersama tokoh dari berbagai agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai mengadakan doa kebersamaan.

Acara yang berlangsung di MAKIN "Semangat Genta Rohani", Cilodong, Depok pada Jumat (9/2/2024), ini merupakan inisiatif dari Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama penting, termasuk Ketua Matakin Xs. Budi S. Tanuwibowo, tokoh Muslim KH. Marsudi Syuhud, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom, Tokoh Katolik Kardinal Ign. Suharyo, dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen Purn. Wisnu Bawa Tenaya.

Acara tersebut juga dimeriahkan oleh kehadiran pimpinan Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (MLKI) Engkus Ruswana, dan Pimpinan Spiritual Nusantara Sri Eko Srijanto Galgendu, serta Presiden ke-6 RI, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kegiatan Sembahyang Syukur Pergantian Tahun Kongzili ini menjadi sangat penting sebagai wujud dari upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita," ujar Kepala Pusbimdik Khonghucu, Susari. "Doa kebersamaan dari tokoh-tokoh lintas agama ini adalah bukti dari keragaman yang menjadi kekuatan kita sebagai bangsa."

Dalam suasana penuh kekhusyukan, para tokoh agama dan umat Khonghucu bersama-sama mendoakan agar pemilu yang akan datang, termasuk pemilihan presiden dan wakil presiden, dapat berjalan dengan lancar, adil, dan damai. Mereka juga berharap untuk keutuhan bangsa dan pertumbuhan sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.

Acara doa kebersamaan Imlek ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan pergantian tahun baru menurut kalender Khonghucu, tetapi juga sebagai manifestasi nyata dari komitmen bersama untuk menjaga harmoni dan kedamaian di tengah kemajemukan Indonesia. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana keberagaman dapat menjadi pondasi yang kuat dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. ***

Terkini