JAKARTA— Sebanyak 2.875 kursi mahasiswa baru disiapkan Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu untuk tahun akademik 2026. Namun, seleksi tahun ini bukan sekadar soal mengisi kuota. Kampus Islam negeri terbesar di Bengkulu ini membawa misi khusus: membuka akses seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas melalui sistem seleksi yang inklusif dan fasilitas akademik yang adaptif.
Komitmen tersebut ditegaskan usai peluncuran Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) 2026 di Hotel Vertu Harmoni, Jakarta, Senin (22/12/2025). Mengusung tema nasional “Pendidikan Islam Ramah Difabel”, seleksi tahun ini menjadi momentum perbaikan tata kelola penerimaan mahasiswa yang lebih berkeadilan.
Wakil Rektor I UIN FAS Bengkulu, Prof. Dr. H. Khairuddin, M.Ag., memastikan bahwa angka 2.875 mahasiswa baru tersebut akan diperebutkan melalui tiga jalur: SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, dan Jalur Mandiri. Ia menjamin, pintu masuk kampus tidak akan tertutup bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

“Kampus tidak boleh hanya unggul secara akademik, tetapi juga harus adil dan humanis. Prinsip pendidikan ramah difabel akan kami integrasikan penuh, mulai dari pemetaan kebutuhan saat pendaftaran hingga layanan akademik di dalam kelas,” tegas Prof. Khairuddin di sela-sela acara.
Sistem Seleksi Terbarukan Mendukung transformasi ini, sistem seleksi PMB 2026 telah dilengkapi fitur pemetaan disabilitas. Fitur ini memungkinkan panitia seleksi mendeteksi kebutuhan khusus calon mahasiswa sejak awal, sehingga kampus dapat memberikan rekomendasi peminatan yang sesuai serta menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan.

Prof. Khairuddin menambahkan, UIN FAS Bengkulu terus membenahi infrastruktur fisik dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar mahasiswa difabel bisa menempuh pendidikan dengan bermartabat, setara dengan mahasiswa lainnya.
Mandat Menteri Agama
Langkah UIN FAS Bengkulu ini sejalan dengan instruksi Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. Dalam arahannya, Menag meminta seluruh PTKIN menghapus sekat-sekat diskriminasi.
"PTKIN harus menjadi ruang belajar yang aman, terbuka, dan setara bagi seluruh anak bangsa. Tidak boleh ada diskriminasi dalam akses pendidikan tinggi," ujar Menag.
Melalui kebijakan PMB 2026 ini, UIN FAS Bengkulu bertekad mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter moderat dan memiliki kepekaan sosial tinggi, mewujudkan wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin. ***