Bupati Fikri Thobari Dorong Hilirisasi Pangan Jadi Solusi Permanen Pengendalian Inflasi Bengkulu

Minggu, 21 Desember 2025 | 13:10:44 WIB
Bupati Rejang Lebong HM Fikri Thobari (tengah) saat memaparkan gagasan hilirisasi pangan dalam Rakor TPID di Bengkulu. (IST)

BENGKULU – Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari, SE, MAP, menegaskan bahwa strategi pengendalian inflasi daerah tidak boleh lagi hanya bergantung pada langkah-langkah insidental seperti operasi pasar atau pasar murah.

Menurutnya, diperlukan intervensi kebijakan yang jauh lebih konkret dan berkelanjutan untuk menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat secara nyata.

Gagasan tersebut disampaikan Bupati Fikri dalam Rakor High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan TP2DD yang digelar di Hotel Grage Horizon Bengkulu, Senin (15/12/2025).

Hilirisasi Sebagai Instrumen Strategis

Bupati Fikri mengusulkan hilirisasi pabrik pakan dan pengolahan hasil pertanian sebagai solusi jangka panjang.

Rejang Lebong dinilai memiliki modal kuat berupa melimpahnya bahan baku seperti jagung, ampas tahu, hingga hasil perikanan dan pertanian lainnya untuk membangun industri pakan daerah.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pasar murah karena sifatnya sementara. Yang dibutuhkan adalah penguatan sektor produksi melalui hilirisasi agar nilai tambah dinikmati masyarakat dan harga lebih terkendali,” ujar Bupati Fikri.

Langkah ini juga dipandang strategis untuk mendukung kemandirian pangan daerah dalam menyokong program nasional, seperti Program Makan Bergizi Gratis.

Intervensi melalui hilirisasi diharapkan menjadi instrumen penyeimbang ketika terjadi lonjakan permintaan pasar di masa mendatang.

Rejang Lebong Siap Jadi Pilot Project


Dalam forum tersebut, Bupati Fikri menyatakan kesiapan Kabupaten Rejang Lebong untuk menjadi daerah percontohan (pilot project) sentra hilirisasi pangan di tingkat provinsi.

Sebagai langkah nyata, Pemkab Rejang Lebong berencana mengaktifkan kembali BUMD pada tahun 2026 yang akan bermitra dengan kelompok tani, peternak, dan Koperasi Merah Putih.

Hilirisasi berbasis BUMD dan koperasi ini diyakini akan menciptakan multiplier effect, mulai dari pembukaan lapangan kerja baru hingga peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Saat ini, konsep tersebut tengah dimatangkan melalui kajian akademis yang komprehensif agar implementasinya berjalan berkelanjutan.

Menjaga Kinerja Inflasi Bengkulu

Bupati Fikri menekankan bahwa sektor pertanian, perikanan, dan peternakan akan tetap menjadi fondasi utama ekonomi Rejang Lebong.

Dengan posisi Provinsi Bengkulu sebagai salah satu daerah dengan kinerja pengendalian inflasi terbaik di Sumatera, ia mendorong adanya terobosan yang visioner untuk mempertahankan capaian tersebut. ***

Terkini