BI: Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Akselerasi UMKM Menuju Pasar Global dan Penanggulangan Kemiskinan di Desa

Senin, 16 Juni 2025 | 20:28:21 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, saat pemaparan Capacity Building Wartawan Ekonomi Bengkulu di Rejang Lebong.

IKOBENGKULU.COM – Bank Indonesia menilai Koperasi Merah Putih dapat menjadi instrumen strategis untuk mendorong akselerasi ekonomi desa, sekaligus menjadi jalan bagi pelaku UMKM lokal untuk menembus pasar internasional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, saat pemaparan Capacity Building Wartawan Ekonomi Bengkulu di Rejang Lebong.

“Kami melihat Koperasi Merah Putih sebagai peluang besar, bukan hanya untuk mengentaskan kemiskinan di desa, tetapi juga untuk mendorong UMKM naik kelas hingga mampu bersaing di pasar global,” ungkap Wahyu.

Menurut Wahyu, koperasi ini dapat menjadi katalisator ekonomi inklusif yang menggerakkan sektor produktif berbasis potensi lokal. Dengan pengelolaan yang baik dan profesional, Koperasi Merah Putih diyakini mampu memperluas akses pasar bagi produk UMKM desa, baik di dalam maupun luar negeri.

Buka Lapangan Kerja dan Dorong Ekspor UMKM

Koperasi Merah Putih hadir membawa misi besar untuk membangkitkan ekonomi desa. Tak hanya menyediakan akses pembiayaan dan pendampingan usaha, koperasi ini dirancang untuk membuka lapangan kerja serta menciptakan rantai nilai yang mampu meningkatkan daya saing UMKM daerah.

Salah satu penggagas koperasi menyebut bahwa fokus utama saat ini adalah membangun fondasi tata kelola yang kuat agar koperasi benar-benar berfungsi sebagai mesin ekonomi desa.

“Keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh manajemen koperasi yang transparan dan akuntabel. Potensi desa sangat besar, dan koperasi bisa menjadi wadah pengungkit untuk mengubah skala usaha masyarakat dari lokal menjadi regional bahkan global,” ujarnya.

Melalui koperasi, UMKM tidak hanya disiapkan untuk tumbuh di pasar lokal, tetapi juga dipersiapkan dari sisi kualitas, kemasan, dan pemasaran agar mampu bersaing di pasar ekspor.

Optimalisasi Potensi Lokal yang Terarah

Wahyu menjelaskan, selama ini banyak potensi ekonomi desa yang belum tergarap optimal karena kurangnya integrasi dan koordinasi. Koperasi Merah Putih hadir untuk menjembatani kekosongan tersebut dengan pendekatan kelembagaan yang sistematis.

“Melalui koperasi, potensi ekonomi desa bisa lebih terstruktur. Harapannya, dampak percepatan ekonomi desa bisa benar-benar tercapai dan berkontribusi pada pengurangan kemiskinan,” jelasnya.

Sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, kerajinan tangan, serta produk olahan khas daerah akan menjadi fokus pengembangan. Bank Indonesia menilai sektor-sektor tersebut sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk ekspor unggulan dengan pendampingan yang tepat.

Dukungan Bank Indonesia untuk UMKM dan Koperasi

Bank Indonesia, lanjut Wahyu, akan terus memperkuat sinergi dengan koperasi, pemerintah daerah, dan pelaku usaha lokal untuk mendorong inklusi keuangan serta pengembangan UMKM. Hal ini sejalan dengan visi BI dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami siap bersinergi mendukung koperasi seperti Merah Putih untuk menjadi pendorong utama ekonomi desa. Kami akan fasilitasi dari sisi pelatihan, literasi keuangan, digitalisasi pembayaran, hingga akses pembiayaan,” tambah Wahyu.

Dalam konteks pembangunan ekonomi daerah, koperasi dipandang sebagai motor kolektif yang mampu menghimpun potensi masyarakat secara bersama-sama. Dengan pembinaan yang intensif dan penguatan akses pasar, Koperasi Merah Putih diyakini akan mencetak lebih banyak UMKM tangguh dan berorientasi ekspor.

Menuju Ekonomi Desa yang Mandiri

Inisiatif Koperasi Merah Putih menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing. Selain mendorong produktivitas, koperasi juga diharapkan menjadi pusat inovasi dan distribusi hasil usaha rakyat ke pasar yang lebih luas.

“Kalau koperasi kuat, desa juga akan kuat. Dan kalau UMKM desa bisa ekspor, maka ekonomi nasional akan semakin solid dari akar rumput,” tutup Wahyu. ***

Halaman :

Terkini