Dinas LHK Provinsi Bengkulu Dorong Pendekatan Berbasis Data dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rabu, 20 November 2024 | 18:36:19 WIB
Rico Yulyana, Kepala Bidang Dinas LHK Provinsi Bengkulu, saat sosialisasi dokumen D3TLH untuk pengelolaan lingkungan berbasis data./dok/

IKOBENGKULU.COM– Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu mendorong pentingnya pendekatan berbasis data dalam pengelolaan lingkungan hidup (LH). Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Dinas LHK, Rico Yulyana, dalam sosialisasi terkait dokumen Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (D3TLH), Rabu (20/11/2024).

Menurut Rico, pengelolaan lingkungan berbasis data menjadi agenda strategis yang penting bagi pemerintah. “Melalui pendekatan ini, kami dapat memastikan pembangunan yang dilakukan selaras dengan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Dalam berbagai kesempatan, Dinas LHK Provinsi Bengkulu aktif menyosialisasikan dokumen D3TLH yang berfungsi sebagai acuan penting bagi pemangku kepentingan dalam memahami batasan-batasan lingkungan.

Dokumen D3TLH untuk Mencegah Kerusakan Ekologis

Rico Yulyana, Kepala Bidang Dinas LHK Provinsi Bengkulu, saat sosialisasi dokumen D3TLH untuk pengelolaan lingkungan berbasis data./dok/

Rico menjelaskan bahwa dokumen D3TLH membantu memetakan kapasitas lingkungan suatu wilayah, baik dari segi daya dukungnya dalam menyediakan sumber daya, maupun daya tampungnya terhadap limbah dan dampak dari aktivitas manusia.

"Dokumen ini sangat vital dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam di Provinsi Bengkulu," tambahnya.

Pendekatan berbasis data ini, menurut Rico, akan membantu mencegah kerusakan ekologis akibat eksploitasi berlebihan. "Dengan memahami batasan-batasan lingkungan yang ada, kita dapat menghindari kerusakan ekologis yang seringkali terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang kapasitas lingkungan," ungkapnya.

Teknis Penyusunan D3TLH dan Peran Masyarakat

Rico juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap teknis penyusunan dokumen D3TLH, termasuk analisis kondisi lingkungan, potensi sumber daya, hingga simulasi dampak dari pembangunan.

Proses ini, menurutnya, sangat krusial untuk memastikan bahwa setiap pembangunan yang dilakukan tidak melampaui kapasitas daya dukung lingkungan.

Selain itu, Rico menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.

“Dengan memahami daya dukung dan daya tampung lingkungan, kita dapat merancang pembangunan yang lebih ramah lingkungan, yang tentunya berorientasi jangka panjang,” tutupnya.

Pendekatan berbasis data ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien, berkelanjutan, dan tidak merusak ekosistem di Provinsi Bengkulu.(ads)

Terkini