IKOBENGKULU.COM - Dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk meraih peluang Indonesia emas 2045, Pemerintah terus memperkuat program pembangunan keluarga melalui berbagai praktik pembangunan dalam siklus hidup manusia. Daur hidup manusia merupakan suatu proses yang dialami sejak lahir hingga meninggal, yang meliputi berbagai tahapan mulai dari janin, bayi, anak, remaja, dewasa hingga usia tua (lansia).
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menegaskan kewenangan BKKBN untuk memperkuat pembangunan keluarga sebagai upaya mewujudkan keluarga berkualitas. Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, BKKBN mengawalinya dengan program pengasuhan anak melalui promosi KIE 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Zamhari SH, MH menyebutkan, upaya mewujudkan generasi berkualitas perlu dilakukan oleh banyak pihak atau diantisipasi dengan konvergensi, dimulai dari didikan badut.
“Tingkatkan partisipasi masyarakat untuk datang ke pos pelayanan terpadu (Posyandu) yaitu fasilitas masyarakat untuk mendapatkan program kesehatan dasar yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan masyarakat,” ujar Kepala BKKBN Bengkulu saat membuka pertemuan dengan para kader Kelompok Pembina Keluarga Balita (BKB) pada kegiatan Internalisasi Perawatan Anak dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu, Selasa (22/10/24).
Saat ini partisipasinya masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari laporan penggunaan Kartu Anak (KKA). Pemanfaatan KKA di Bengkulu sebanyak 9.345 KK atau 40,24 persen dari target 23.225 KK.
Pada Oktober tahun ini, kata Zamhari, BKB di Bengkulu terdapat sebanyak 1.450 kelompok yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota dengan jumlah 37.327 KK. Kader dan PKB sangat berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui dorongan partisipasi masyarakat di posyandu, ujarnya tentang Internalisasi Pengasuhan Anak Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Ketua Tim Kerja 2 Bidang Ketahanan Keluarga dan Pengurangan Stunting BKKBN Bengkulu Mardhotilah Layli, S.Sos mengatakan internalisasi pengasuhan anak merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua atau pengasuh tentang cara mengasuh anak balita yang benar.
Internalisasi ini melibatkan peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari unsur kader BKB dan Pendidik Keluarga Berencana masing-masing tiga orang, pertemuan tersebut bertujuan agar anak-anak memiliki pola makan yang sehat, menjaga kesehatannya dan berkembang dengan baik secara fisik, kognitif dan emosional, demikian Mardhotilah.