Jokowi Paparkan RAPBN 2025: Pertumbuhan Ekonomi Stabil, Kesejahteraan Rakyat Meningkat

Jumat, 16 Agustus 2024 | 22:13:22 WIB
Presiden Joko Widod menyampaikan pidatonya dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2024. Foto:

IKOBENGKULU.COM– Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka HUT ke-79 Republik Indonesia. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu pada Jumat siang (16/8/2024).

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyampaikan Pengantar/Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan. Presiden menegaskan bahwa selama satu dekade terakhir, ekonomi Indonesia tumbuh stabil dan kesejahteraan rakyat meningkat.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen," kata Jokowi. Ia juga mengungkapkan bahwa sejak 2015 hingga 2024, terdapat penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta orang.

Indikator Kesejahteraan Masyarakat (IKM) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada tahun ini, tingkat pengangguran turun menjadi 4,8 persen, dan tingkat kemiskinan menurun menjadi 9,03 persen. Bahkan, angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan menjadi 0,83 persen pada tahun 2024.

Presiden Jokowi juga memuji ketangguhan bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan berat selama 10 tahun terakhir, termasuk pandemi COVID-19, gejolak geopolitik global, perang dagang, dan perubahan iklim.

“Alhamdulillah, walaupun diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan," ujar Jokowi.

Presiden juga menyoroti kemajuan infrastruktur yang terus berkembang, seperti pembangunan jalan tol, jalan nasional, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandara, serta pembangunan IKN Nusantara. Pemerintah juga fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul melalui reformasi pendidikan, transformasi sistem kesehatan, dan penguatan jaring pengaman sosial.

Dalam sektor pendidikan, Jokowi mengungkapkan bahwa bantuan terus diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan. Program Indonesia Pintar (KIP) menjangkau 20 juta siswa per tahun, sementara Program KIP Kuliah dan Bidik Misi mencakup 1,5 juta mahasiswa. Beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) juga diberikan kepada sekitar 45 ribu mahasiswa.

Upaya perbaikan di sektor kesehatan juga membuahkan hasil positif. Pada tahun 2023, angka kematian bayi menurun dari 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran. Prevalensi stunting juga berhasil dikurangi dari 37 persen menjadi 21,5 persen. Selain itu, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkat dari 133 juta menjadi 273 juta pada tahun 2024.

Dengan berbagai capaian tersebut, Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan.***

Terkini