IKOBENGKULU.COM - Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Bengkulu (Unib) tahun 2024 mencetak sejarah dengan memecahkan dua Rekor Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI).
Acara yang berlangsung pada Senin pagi (5/8/2024) di stadion Unib ini ditandai dengan pemukulan dol oleh Rektor, Wakil Rektor III, Ketua Senat, Kepala Biro, Ketua Panitia, dan Ketua BEM KBM Unib, serta pemasangan almamater kepada mahasiswa baru.
Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, menyatakan, “Selamat kepada para mahasiswa baru yang berhasil meraih dua rekor MURI ini. Prestasi ini menunjukkan potensi besar kalian untuk berkembang dan berprestasi di masa depan.”

Dua Rekor MURI yang diraih Unib adalah “Pemakaian Syal Motif Bumpak oleh Mahasiswa Baru Terbanyak” dan “Menulis Pantun Bahasa Daerah oleh Mahasiswa Baru Terbanyak.”
Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo, yang menyerahkan piagam penghargaan, berharap aksi ini dapat meningkatkan literasi budaya dan kerajinan khas daerah Bengkulu, khususnya kain tenun motif Bumpak dari Suku Serawai Kabupaten Seluma.
“Kami ucapkan selamat kepada Unib. Melalui kreativitas para mahasiswa baru, kalian telah menorehkan prestasi dengan memecahkan dua rekor MURI. Ini adalah bukti bahwa peristiwa budaya dapat membangkitkan semangat kedermawanan dan kepedulian terhadap seni dan budaya daerah,” ungkap Awan Rahargo.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, mengajak mahasiswa untuk terus aktif dalam kegiatan kemahasiswaan yang bermanfaat dan berorientasi pada prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Seluruh kegiatan harus bersifat intelektual, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Saya menunggu prestasi adik-adik, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional,” kata Prof. Candra.
Ketua Panitia PKKMB Unib 2024, Dr. Rio Kurniawan, S.Pd, M.Pd, menyampaikan bahwa pemecahan dua rekor MURI ini merupakan wujud kreativitas mahasiswa dalam mengimplementasikan tema revitalisasi kebudayaan. Syal motif Bumpak yang dikenakan oleh mahasiswa memiliki makna mendalam dan indah, melambangkan nilai etnik, religi, sosial, dan estetika.
“Pantun adalah bagian penting budaya sastra Melayu dan Indonesia. Menulis pantun secara serentak oleh seluruh mahasiswa baru diharapkan dapat meningkatkan literasi seni sastra lisan dan memperkenalkan keunikan budaya daerah,” ujar Dr. Rio Kurniawan.
PKKMB Unib 2024 juga diwarnai dengan aksi papermob oleh mahasiswa baru yang menampilkan sepuluh motif inspiratif dan Festival AKSARA ULU yang memperkenalkan kehidupan kampus, sistem akademik, dan nilai-nilai kebangsaan. ***