"AI bot belajar dari dirinya sendiri, dan skenario baru dapat dengan mudah ditambahkan untuk pelatihan yang efektif," tambah pejabat tersebut.
Simulasi AI ini menjadi bagian dari pameran "Inno-Yodha" (Prajurit Inovasi) Tentara India yang diadakan menjelang Hari Tentara. Tentara India juga merekrut spesialis cyber di Tentara Wilayah dan memanfaatkan keahlian mereka untuk persiapan perang masa depan.
Penggunaan media sosial dan teknologi dalam operasi spionase dan intelijen meningkatkan efektivitas dan aksesibilitas honey-trapping.
"Kami telah merekrut spesialis cyber di Tentara Wilayah dan memanfaatkan keahlian mereka untuk persiapan perang masa depan," jelas pejabat Tentara India.
Kasus-kasus honey-trapping terhadap ilmuwan dan tentara India oleh mata-mata Pakistan menunjukkan penggunaan platform digital untuk penipuan. Di tahun 2023, skuad Anti-Terorisme Maharashtra menangkap ilmuwan DRDO, Pradeep Kurulkar, karena diduga membagikan informasi sensitif kepada agen intelijen Pakistan yang berpura-pura sebagai Zara Dasgupta.
Untuk melindungi diri dari spionase cyber, Tentara India telah mengadopsi kebijakan ketat, menyarankan tentara agar menjauhi platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta melarang penggunaan ponsel pintar di dalam instalasi militer. ***