BENGKULU – Sebuah unggahan viral mengenai harga es teh Rp15.000 di kawasan Danau Dendam Tak Sudah sempat membuat heboh jagat maya Bengkulu. Khawatir isu ini mencederai citra pariwisata daerah, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bengkulu langsung bergerak melakukan kroscek lapangan, Kamis (25/12/2025).
Sidak yang dipimpin Plt Kepala Dinas Pariwisata Nina Nurdin menemukan fakta bahwa kejadian tersebut murni human error, bukan kesengajaan untuk memeras wisatawan.
Sang penjaga warung, Alvin, diketahui sedang menggantikan ayahnya yang pergi ke pasar. Tanpa bekal pengetahuan harga menu, ia asal menyebut harga kepada pelanggan. "Ini murni ketidaktahuan, bukan niat buruk. Yang bersangkutan sudah meminta maaf," terang Nina.
Momentum Perbaikan Meski masalah selesai secara kekeluargaan, Pemkot Bengkulu tak ingin ambil risiko. Kasus ini dijadikan momentum untuk menertibkan standar pelayanan di kawasan wisata kuliner tersebut. Transparansi harga kini menjadi harga mati.
"Kami instruksikan agar list harga ditempel di setiap pondok. Transparansi ini penting agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat berbelanja," tambah Nina.
Pemkot juga mengimbau wisatawan untuk tetap meramaikan objek wisata lokal, baik di Danau Dendam Tak Sudah maupun Pantai Panjang, guna mendukung keberlangsungan ekonomi pelaku usaha kecil di Bengkulu. ***