Nopian : Pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Hemoglobin (Hb) Penting Untuk Menilai Status Gizi

Senin, 06 Oktober 2025 | 11:43:53 WIB

Bengkulu,IkoBengkulu.Com,-Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti, S.E., M.T menyampaikan bahwa pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Hemoglobin (Hb) penting untuk menilai status gizi, khususnya pada wanita usia subur (remaja puteri) dan ibu hamil, karena LILA rendah menandakan Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Hb rendah menandakan anemia dan dapat menjadi faktor risiko stunting.

 

Hal itu disampaikan Nopian Andusti saat menghadiri sosialisasi program Pembangunan Keluarga,Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) bersama Anggota Komisis IX Dewan Perwakilan Rakat Republik Indonesia (DPR-RI) di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu, (5/10/2025.

 

Dikatakannya, pemeriksaan LILA amat diperlukan bagi remaja puteri untuk mendeteksi dini status gizi, terutama risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK), yang ditandai dengan rendahnya cadangan energi tubuh dalam jangka panjang. Pengukuran ini membantu mengidentifikasi remaja yang berisiko tinggi terkena penyakit infeksi dan gangguan hormonal, serta menjadi langkah pencegahan agar tidak menjadi ibu hamil dengan KEK dan melahirkan bayi yang stunting," ujar Nopian.

 

Melalui kampanye stunting bersama mitra kerja strategis ini dapat menekan angka stunting di Bengkulu yang masih terbilang tinggi. " Berdasarkan hasil Study Status Gizi Indonesia(SSGI) 2024 sebesar 18.8 persen. Dan di Kabupaten Kepahiang masih pada angka 17 persen, Untuk menekan dan menurunkan status stunting di daerah ini diperlukan komitmen bersama dalam aksi konvergensi menyasar keluarega berisiko stunting di Bengkulu yang terdapat sebanyak 61.055.  " Berdasarkan hasil rekapitulasi keluarga berisiko stunting di Bengkulu pada 2024 lalu terdapat sebanyak 61.055 keluarga yang masih berisiko stunting.(***)

Terkini