Tradisi Tabot Bengkulu Memasuki Puncaknya

Jumat, 04 Juli 2025 | 15:09:55 WIB

IKOBENGKULU.COM - Tradisi Tabot Bengkulu kembali menyedot perhatian warga dan wisatawan. Menuju malam 8 Muharram menjadi momen puncak prosesi arak-arakan Tabot yang berlangsung khidmat namun meriah, dengan ribuan masyarakat memadati sepanjang jalan utama kota. 

Tabot, sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui secara nasional, merupakan simbol duka atas gugurnya Imam Husain bin Ali di Padang Karbala. Dalam arak-arakan ini, tabot-tabot dan telong telong besar dihias megah dan diarak keliling kota diiringi bunyi dol dan tassa yang menggema.

Warga pun antusias menyambut perayaan ini. Pak rendi, warga Kelurahan Kampung Melayu, datang bersama anak-anaknya untuk menonton arak-arakan. “Saya setiap tahun selalu datang melihat tabot. Anak-anak juga suka lihat telong telong yang besar-besar. Ini jadi pelajaran sejarah Islam juga buat mereka serta refreshing bagi kami para orang tua,” katanya.

Untuk menjaga ketertiban, aparat keamanan dari kepolisian dan Satpol PP dikerahkan. Penutupan jalan diberlakukan sementara di beberapa titik, dan pengamanan ekstra disiagakan di jalur utama rute arak-arakan.

Rangkaian Tabot akan terus berlangsung hingga 10 Muharram dengan prosesi terakhir yakni Tabot Tebuang, sebagai simbol pelepasan kesedihan dan kembalinya tabot ke tempat asalnya.

Terkini