Televisi Ditengah Gempuran Media Baru: Tantangan dan Peluang Diera Digital

Rabu, 22 Januari 2025 | 10:22:27 WIB

(Opini oleh Helen Viona Febriani, Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ratu Samban) - Era digitalisasi menghadirkan tantangan baru bagi televisi sebagai media penyiaran utama yang sejak lama mendominasi masyarakat Indonesia. Kemunculan berbagai media baru, khususnya perangkat seperti ponsel pintar dengan fitur canggihnya, mulai menggusur posisi televisi di ruang keluarga. Fenomena ini memicu kekhawatiran akan keberlanjutan peran televisi sebagai sumber informasi dan hiburan.

Ponsel pintar membawa kemudahan akses informasi yang tak dapat disaingi televisi. Dengan ponsel, pengguna bisa memperoleh berita kapan saja dan di mana saja, lengkap dengan fitur interaktif yang memperluas jangkauan pengalaman pengguna. Sebaliknya, televisi masih terbatas pada siaran satu arah. Namun, meski menawarkan berbagai keunggulan, ponsel pintar juga memunculkan dampak negatif. Salah satunya adalah berkurangnya interaksi dalam keluarga. Tradisi berkumpul untuk menonton televisi kini tergantikan oleh individu yang sibuk dengan layar pribadi mereka.

Selain itu, penyebaran berita bohong (hoaks) dan konten berunsur SARA lebih mudah terjadi di media baru. Dalam konteks ini, televisi memiliki keunggulan berupa regulasi ketat yang diawasi langsung oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), sehingga kontennya lebih terjamin akurasi dan kredibilitasnya. Sebagai media penyiaran yang diawasi, televisi cenderung menyajikan program yang ramah anak dan minim konten yang tidak layak, dibandingkan dengan akses tak terbatas yang ditawarkan oleh ponsel.

Namun, tantangan bagi televisi tetap besar. Tanpa inovasi dalam program siarannya, televisi berisiko kehilangan relevansi di tengah dominasi media baru. Untuk bertahan, industri televisi perlu menciptakan program-program yang tidak hanya menarik tetapi juga mampu menghadirkan nilai lebih bagi pemirsa. Langkah ini penting untuk membangkitkan kembali minat masyarakat, khususnya generasi muda, yang kini lebih memilih media berbasis internet.

Dalam upaya menjaga eksistensi televisi, seluruh kalangan memiliki peran penting. Orang tua, misalnya, dapat berkontribusi dengan mengawasi penggunaan media pada anak-anak agar lebih seimbang. Selain itu, televisi perlu menggencarkan program yang mengedepankan edukasi dan hiburan yang berkualitas untuk menyaingi daya tarik media baru. Sebagai media yang memiliki regulasi dan akuntabilitas, televisi tetap menjadi platform yang relevan, asalkan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. 

Terkini