Argamakmur – Program Kampus Mengajar yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali mengukir kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada aspek literasi dan numerasi. Memasuki angkatan ke-8, program ini melibatkan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas yang telah melewati seleksi administrasi dan tes substansi. Mereka mendapatkan pembekalan khusus sebelum resmi diterjunkan sebagai mitra guru di sekolah-sekolah penugasan di berbagai daerah.
Hari Fitriyani, salah seorang mahasiswa Universitas Ratu Samban yang tergabung dalam program ini, mengungkapkan kebahagiaannya.
“Saya sangat bahagia dan merasa beruntung bisa menjadi bagian dari Kampus Mengajar angkatan 8 ini. Selain pengalaman mengajar, saya belajar banyak dari anak-anak dan guru di sekolah tempat saya ditugaskan,” ujarnya dengan antusias.
Sebagai mitra guru, para mahasiswa ini tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjalankan berbagai program kreatif yang telah disepakati bersama. Melalui *Rancangan Aksi Kolaborasi*, mahasiswa membantu memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan. Mereka menggunakan aplikasi khusus bersama para guru untuk merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, seperti aktivitas membaca, menulis, dan berhitung.
Mahasiswa Kampus Mengajar juga memperkenalkan teknologi dalam pembelajaran melalui penggunaan aplikasi edukasi, media sosial, permainan pembelajaran, dan sosialisasi internet sehat. Selain itu, revitalisasi perpustakaan dan pembuatan pojok baca di sekolah menjadi bagian dari program untuk meningkatkan minat baca siswa dan menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman. Mahasiswa juga terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, keterampilan, dan pramuka untuk mendukung pengembangan bakat siswa.
Meskipun ada tantangan, seperti perbedaan budaya dan cara belajar siswa, mahasiswa tetap optimis berkat dukungan dari semua pihak. Program Kampus Mengajar ini tidak hanya membawa manfaat bagi siswa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dan guru. "Kehadiran mahasiswa membawa suasana belajar yang lebih menyenangkan dan ide-ide kreatif dalam mengajar," kata Juwita, guru di SDN 129 Bengkulu Utara, salah satu sekolah yang menjadi lokasi penugasan.
Sugeng, M.Pd., Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara, menyampaikan apresiasi terhadap program ini dalam acara pelepasan resmi.
“Keberhasilan Kampus Mengajar diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam pengabdian masyarakat. Program ini diharapkan berlanjut dan terus menjadi model bagi inisiatif serupa di masa mendatang. Dengan dua sekolah di Bengkulu Utara yang ditunjuk dan delapan mahasiswa Kampus Mengajar yang bertugas, semoga kualitas pendidikan di daerah ini terus meningkat, sesuai dengan semangat Mahasiswa Kampus Mengajar: Belajar sambil Berdampak,” ungkapnya.
Program Kampus Mengajar Angkatan 8 ini membawa harapan baru bagi pendidikan Indonesia, menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya berilmu tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. (Hannie)