Relawan Mafindo Ajak Masyarakat Cegah Hoaks Jelang Pilkada 2024 dalam Sosialisasi KPU dan MIO

Selasa, 15 Oktober 2024 | 05:16:39 WIB
Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Iyud Dwi Mursito, memaparkan materi sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Media Independen Online Indonesia (MIO) mengadakan sosialisasi di Hotel Santika, Bengkulu, Senin (14/10/2024). (FOTO: DOK)

IKOBENGKULU.COM — Dalam upaya menangkal penyebaran hoaks menjelang Pilkada 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Media Independen Online Indonesia (MIO) mengadakan sosialisasi di Hotel Santika, Bengkulu, Senin (14/10/2024).

Sosialisasi ini diisi oleh Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Iyud Dwi Mursito, yang menekankan pentingnya pola pikir rasional dalam mencegah penyebaran hoaks.

Dalam pemaparannya, Iyud menjelaskan bahwa masyarakat perlu mengutamakan pola pikir rasional dibandingkan intuitif dalam menanggapi informasi.

"Dengan membiasakan diri berpikir rasional, masyarakat akan lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang diterima, sehingga dapat mengurangi penyebaran hoaks," ujar Iyud.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Media Independen Online Indonesia (MIO) mengadakan sosialisasi antisipasi pencegahan hoaks jelang Pilkada 2024 di Hotel Santika, Bengkulu, Senin (14/10/2024). (FOTO: DOK)

Iyud juga menambahkan pentingnya kemampuan melakukan cek fakta secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk memverifikasi kebenaran informasi yang diterima sebelum disebarluaskan.

Ia mengajak peserta sosialisasi, yang terdiri dari mahasiswa dan jurnalis, untuk aktif berperan dalam melakukan pengecekan fakta sebagai bagian dari strategi pencegahan hoaks.

Kegiatan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menjaga integritas demokrasi dengan mempraktikkan langkah-langkah yang dapat menangkal hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024.

KPU dan MIO berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran publik akan bahaya berita palsu dan mendorong terciptanya lingkungan pemilu yang sehat, jujur, dan transparan.

Peserta sosialisasi juga dilatih untuk mengenali informasi yang dapat dipertanggungjawabkan melalui simulasi interaktif, di mana mereka diajak berdiskusi dan mempelajari studi kasus tentang penyebaran hoaks.

Hal ini diharapkan mampu menciptakan pemilih yang lebih kritis dan cerdas dalam menghadapi berbagai informasi terkait pemilu.

Ketua MIO, Evanisah, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.

"Masyarakat harus lebih selektif dalam menerima informasi, terutama menjelang Pilkada, agar tidak terjebak dalam berita hoaks yang bisa merusak proses demokrasi," katanya.

Acara tersebut menghadirkan simulasi interaktif, di mana para peserta dilatih untuk mengenali ciri-ciri informasi yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab.

Peserta diajak berdiskusi dan mempelajari berbagai studi kasus tentang hoaks yang sering beredar menjelang pemilu.

Lewat simulasi ini, peserta didorong untuk menjadi agen perubahan yang dapat menyebarkan informasi yang benar serta meningkatkan partisipasi aktif dalam Pilkada.

KPU dan MIO berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Bengkulu dapat lebih peka terhadap ancaman berita hoaks yang dapat mencederai proses demokrasi.

Pemuda dan mahasiswa juga diharapkan menjadi motor penggerak dalam menjaga integritas pemilu serta memastikan Pilkada 2024 berlangsung secara jujur dan transparan.

Sosialisasi ini diharapkan mampu membangun kesadaran publik untuk menjadi pemilih yang kritis dan cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang diterima, sehingga kualitas demokrasi di Indonesia dapat terjaga dengan baik. ***

Terkini