Mahasantri UINFAS Bengkulu Raih Prestasi di Ajang Nasional, Unggul di Pidato Bahasa Arab dan Inggris

Rabu, 04 September 2024 | 18:04:57 WIB
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah UINFAS Bengkulu bersama Kepala UPT Ma’had, Fandi Maulana (Juara 2 Pidato Bahasa Arab) dan Okta Cahya Tri (Juara Harapan 3 Pidato Bahasa Inggris) di MUNAS 2024, UIN Syeikh Nurjati Cirebon. (FOTO: DOK)

IKOBENGKULU.COM– Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional.

Fandi Maulana, mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, dan Okta Cahya Tri, mahasiswi semester 5 Tadris Matematika, berhasil mengukir prestasi di ajang Musyawarah Nasional (MUNAS) Mudir dan Musabaqah Ilmiyah Ma’had PTKIN se-Indonesia yang digelar di UIN Syeikh Nurjati Cirebon.

Fandi meraih Juara 2 dalam Lomba Pidato Bahasa Arab, sementara Okta memperoleh Juara Harapan 3 dalam Pidato Bahasa Inggris.

Ajang MUNAS kali ini mengusung tema "Penguatan Peran dan Fungsi Ma’had Al-Jami’ah dalam Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Era Digital."

Lebih dari 41 Ma’had Al-Jami’ah PTKIN dari seluruh Indonesia turut serta dalam lomba pidato yang berlangsung ketat ini.

Prestasi yang diraih Fandi dan Okta mencetak rekor baru bagi Ma’had Al-Jami’ah UINFAS Bengkulu, mengingat kompetisi tahun ini semakin menantang dengan cabang pidato dalam dua bahasa, Arab dan Inggris.

Fandi dan Okta menuturkan rasa syukur mereka atas pencapaian ini. "Saya sangat bersyukur karena Allah memberi saya kesempatan untuk mencoba dan belajar dari pengalaman ini," ungkap Okta, yang baru pertama kali mengikuti lomba pidato bahasa Inggris.

Fandi juga menyampaikan bahwa prestasi ini adalah bentuk usaha mencari ridho Allah dengan memuliakan orang tua dan guru-guru. “Saya berharap prestasi ini menjadi wasilah untuk berdakwah dan terus menginspirasi orang lain,” ujarnya.

Namun, perjalanan menuju kemenangan tidaklah mudah. Fandi dan Okta harus melewati seleksi ketat di tingkat internal sebelum ditetapkan sebagai perwakilan UINFAS untuk berkompetisi di tingkat nasional. Tantangan terbesar, menurut Fandi, adalah mengendalikan diri saat tampil di depan juri.

"Tantangan terberat adalah bagaimana bisa tampil tenang dan percaya diri," jelasnya.

Bagi Okta, kendala terbesar adalah persiapan yang mendadak tanpa didampingi mentor langsung. "Saya harus belajar banyak hal dalam waktu singkat, tapi saya tetap semangat dan tidak menyerah," katanya.

Prestasi ini diharapkan menjadi dorongan bagi Ma’had Al-Jami’ah UINFAS Bengkulu untuk terus mengembangkan mahasantri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga dalam kemampuan berbahasa Arab dan Inggris serta keterampilan berbicara di depan umum.

"Semoga kami semua tetap istiqomah dalam belajar dan terus mengembangkan diri," harap Okta.

Dengan kemenangan ini, Ma’had Al-Jami’ah UINFAS Bengkulu membuktikan bahwa mahasantrinya mampu bersaing di tingkat nasional, membawa nama baik kampus dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.*** Ditulis Oleh Liza Febriyani, Mahasiswi KPI UINFAS Bengkulu

Halaman :

Terkini