Upaya Mengurangi Ketimpangan Gender di Bengkulu: Genesis Gelar Diskusi Bersama Pemerintah dan Masyarakat

Rabu, 28 Agustus 2024 | 21:43:43 WIB
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, berdialog dengan masyarakat dan aktivis dalam acara yang diselenggarakan oleh Genesis Bengkulu untuk membahas ketimpangan gender dan ekonomi. (FOTO: DOK/IKOBKL)

IKOBENGKULU.COM - Sebagai langkah konkret untuk mengatasi ketimpangan gender dan ekonomi, khususnya di Bengkulu, Genesis Bengkulu mengadakan dialog multipihak yang melibatkan pemerintah, masyarakat, nelayan, petani, dan akademisi. Acara ini berlangsung di Hotel Mercure pada Rabu (28/8/2024).

Dialog ini dihadiri langsung oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, yang turut serta dalam diskusi dan pertukaran pendapat bersama para aktivis dan masyarakat. Fokus utama diskusi adalah isu perlindungan dan pemenuhan hak kelola serta penguasaan tanah dan lahan pertanian.

Rohidin menjelaskan bahwa pengelolaan lahan dan kawasan hutan di Bengkulu telah memberikan dampak positif, terutama dengan meningkatnya kesadaran terhadap kesetaraan gender.

"Contohnya, di kawasan Pal 8, Rejang Lebong, terdapat kelompok perempuan yang berdedikasi mengelola kawasan hutan produktif. Dengan sentuhan feminin, mereka mengolah kecombrang menjadi dodol, yang tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga membantu perekonomian mereka," ujar Rohidin.

Rohidin menekankan pentingnya proses yang relevan untuk menghilangkan kesenjangan gender, yang sering kali membatasi perempuan dalam bidang ekonomi.

Saat ini, peran perempuan di Bengkulu sangat terasa, terutama di sektor ekowisata, pemanfaatan hutan sosial, dan pengolahan komoditas perikanan seperti pembuatan abon ikan. Perkembangan teknologi juga berperan penting dalam meningkatkan nilai dan kemudahan dalam berbagai sektor ini.

"Gender bukan hanya soal perempuan. Ini tentang pola hubungan dan peran yang saling berbagi antara laki-laki dan perempuan. Namun, ada peran spesifik yang tidak bisa digantikan oleh lawan jenis. Jika ketimpangan gender berkurang, maka kesenjangan ekonomi juga akan menurun," tambah Rohidin.

Direktur Eksekutif Genesis, Egi Saputra, menyoroti kesulitan yang dihadapi perempuan di Bengkulu, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Perempuan di sekitar perusahaan tambang masih berjuang mempertahankan hak atas tanah, sementara perempuan di sekitar kawasan hutan masih berjuang mendapatkan akses dan pengakuan atas ruang kelola mereka. Perempuan pesisir juga menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya laut," jelas Egi.

Melalui dialog multipihak ini, Genesis Bengkulu berharap dapat menemukan solusi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan gender, terutama terkait akses sumber daya alam yang berdampak pada kesejahteraan perempuan di Bengkulu.

Egi menambahkan bahwa dialog ini juga bertujuan untuk mendampingi masyarakat akar rumput dan membangun kesadaran bersama dalam pengelolaan sumber daya alam yang demokratis, adil, dan berkelanjutan.***

Terkini