Harganas Provinsi Bengkulu ke-31: BKKBN Gelar Bhaksos Pelayanan KB dan Pameran Dagang

Senin, 12 Agustus 2024 | 19:57:29 WIB
Deputi KSPK Nopian Andusti saat meninjau pelayanan KB dalam rangka Harganas ke-31 di Puskesmas Jalan Gedang, Kota Bengkulu. (FOTO: Idris/BKKBN)

IKOBENGKULU.COM -  Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2024 dirayakan dengan berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain penyaluran telur untuk keluarga berisiko stunting, acara ini juga menampilkan pameran dagang kelompok ekonomi mikro UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) serta bhakti sosial pelayanan Keluarga Berencana (KB).

“Bhaksos KB ini adalah upaya pemerintah untuk mendekatkan akses program KB kepada masyarakat, terutama keluarga di perkotaan. Pelayanan yang disediakan mencakup berbagai metode dan jenis kontrasepsi," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H, saat mendampingi Deputi KSPK Nopian Andusti dalam peninjauan pelayanan KB di Puskesmas Jalan Gedang, Kota Bengkulu, Senin (12/8/2024).

Deputi KSPK Nopian Andusti saat meninjau pelayanan KB dalam rangka Harganas ke-31 di Puskesmas Jalan Gedang, Kota Bengkulu. (FOTO: Idris/BKKBN)

Zamhari menjelaskan bahwa daerah perkotaan memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, sehingga prioritas utama adalah meningkatkan kualitas program KB. Salah satu fokusnya adalah mendorong peralihan dari metode jangka pendek ke jangka panjang dan dari KB hormonal ke non-hormonal.

Untuk mencapai hal ini, peran aktif tenaga penyuluh KB sangat penting, terutama dalam menguasai data penduduk desa binaan. Pada pelayanan Harganas tahun ini, bhakti sosial telah melayani belasan akseptor yang menggunakan berbagai jenis kontrasepsi.

Kepala Bidang KB DP3APPKB Kota Bengkulu, Miliarti, S.E, menyebutkan bahwa pada bhaksos Harganas 2024, sebanyak 16 akseptor telah dilayani dengan beberapa jenis kontrasepsi. "Terdapat 10 akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), dengan rincian satu peserta menggunakan Intera Uterine Device (IUD) dan sembilan peserta menggunakan implant. Selain itu, terdapat enam peserta yang memilih metode kontrasepsi jangka pendek," jelas Miliarti.***

Terkini