IKOBENGKULU.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu masih menunggu hasil kajian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait keputusan lanjutan aset view tower di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu. Menara yang awalnya dibangun sebagai pemantau bencana tsunami ini kini kondisinya telah lapuk dan mengancam keselamatan pengunjung.
Asisten II Pemda Provinsi Bengkulu, RA. Denni, menyatakan bahwa kondisi view tower sudah sering dikeluhkan warga. "Kita mempertimbangkan aspek keselamatan, jadi saat ini kita masih menunggu hasil kajian dari PUPR terhadap kondisi view tower. Setelah itu baru nanti akan digelar Focus Group Discussion (FGD)," jelas RA. Denni saat dikonfirmasi RRI.
Rencana Focus Group Discussion (FGD)
FGD akan melibatkan tokoh masyarakat dan dinas instansi terkait untuk mendapatkan pendapat dari berbagai pihak mengenai keputusan lanjutan atas aset yang dibangun pada tahun 2007 – 2009 dengan alokasi Rp 34 miliar dari APBD.
"Bangunan view tower itu kan ada dua bagian, ada bagian bawah dengan banyak ruangan-ruangan. Kalau kondisi bangunan bawah itu masih bagus, yang akan dibahas itu bangunan bagian atas. Dengan mengutamakan aspek keselamatan," tambah RA. Denni.
Kemungkinan Perobohan Bagian Atas
RA. Denni mengungkapkan bahwa bangunan bagian atas view tower yang sudah rusak berat kemungkinan akan dirobohkan. Namun, keputusan tersebut masih menunggu hasil kajian dan pembahasan di tingkat FGD yang direncanakan digelar tahun ini. "Kalaupun dilakukan perobohan, maka realisasinya kemungkinan tahun 2025 mendatang," tegas RA. Denni.
Dengan fokus utama pada keselamatan warga, Pemprov Bengkulu akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil berdasarkan kajian mendalam dan diskusi yang melibatkan berbagai pihak. Keputusan akhir mengenai view tower diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi masyarakat dan aset daerah. ***