Teknologi Berperan Penting dalam Mengatasi Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Malaysia

Selasa, 20 Februari 2024 | 08:46:56 WIB
Selain pengasapan dan penggunaan larvasida, terdapat solusi inovatif lain untuk mengendalikan demam berdarah secara lebih ekonomis dan berkelanjutan. - James Gathany (Flickr) CC BY-SA 2.0

Keterlibatan masyarakat penting untuk kesuksesan jangka panjang.

Program Communication for Behavioural Impact (COMBI), inisiatif Organisasi Kesehatan Dunia, mempromosikan perubahan perilaku melalui sukarelawan terlatih yang melakukan kunjungan rumah, mendistribusikan materi pendidikan, dan mengorganisir kegiatan komunitas. Sistem informasi COMBI yang dikembangkan pada tahun 2015 memungkinkan pemantauan dan evaluasi online kegiatan ini, memastikan efektivitas dan peningkatan berkelanjutan. Saat ini, sistem online hanya tersedia dalam versi berbasis web dan platform seluler Android.

COMBI menekankan kepemimpinan lokal untuk memastikan efektivitas jangka panjangnya. Mengidentifikasi juara lokal dalam komunitas dan memobilisasi organisasi lokal mendorong kepemilikan dan tindakan berkelanjutan. Komunikasi dan pendidikan yang berkelanjutan memperkuat perilaku pencegahan, mendorong individu untuk bertanggung jawab menjaga lingkungan tetap bersih.

Melibatkan entitas swasta dan LSM melalui inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan seperti program patroli demam berdarah di sekolah dan Gerakan Malaysia Bebas Demam Berdarah memperluas jangkauan dan sumber daya, memanfaatkan kekuatan berbagai pemangku kepentingan dalam mengatasi epidemi demam berdarah.

Meningkatkan kesadaran tentang bahaya demam berdarah dan komplikasinya memotivasi individu untuk bertindak. Komunitas yang terinformasi dengan baik secara aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan, diberdayakan melalui pengingat berkelanjutan, platform informasi yang mudah diakses seperti iDengue, dan upaya kolaboratif dengan otoritas terkait.

Data dari eDengueV2, sistem baru yang diperbarui pada tahun 2016, memberdayakan pejabat kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi area potensial wabah dan menerapkan intervensi tepat waktu. Sistem peringatan dini dan respons ini membantu memutus rantai transmisi dan mengurangi wabah, melindungi komunitas yang rentan. ***

Rozita Hod adalah Profesor Kesehatan Lingkungan di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), yang mengkhususkan diri dalam kesehatan masyarakat, epidemiologi lingkungan, dan dampak kesehatan perubahan iklim.

Halaman :

Terkini