BATAM– Hubungan antara India dan Kepulauan Riau (Kepri) ternyata bukan sekadar relasi diplomatik antarnegara, melainkan ikatan "saudara jauh" yang terjalin melalui garis darah dan sejarah panjang.
Fakta menarik ini mencuat dalam kunjungan kerja Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel, ke Batam dan Tanjung Pinang pada 21–23 Desember 2025.
Dalam lawatan tiga hari yang padat tersebut, terungkap bahwa asimilasi budaya India di Tanah Melayu telah melahirkan tokoh-tokoh penting.
Ikatan Darah Para Pemimpin
Saat berkunjung ke Tanjung Pinang, Konsul Jenderal Ravi Shanker Goel menerima fakta historis yang mengejutkan.
Dalam diskusi hangat di Prata Heritage India—sebuah kedai kuliner milik pengusaha lokal keturunan India—terungkap bahwa Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memiliki garis keturunan India dari sang kakek.
Tak hanya itu, mantan Bupati Karimun, H. Aunur Rafiq, juga diketahui memiliki leluhur dari Negeri Anak Benua.
"Ini mencerminkan keterkaitan lintas generasi yang luar biasa. Komunitas keturunan India telah berasimilasi dengan sangat baik, menjadi bagian integral masyarakat lokal, bahkan melahirkan pemimpin-pemimpin daerah," ujar Ravi Shanker Goel yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Tanjung Pinang, Zulhidayat, S.Hut.
Jejak sejarah ini semakin nyata saat rombongan mengunjungi Masjid Al-Hikmah, atau yang secara historis dikenal sebagai "Masjid Keling". Bersama sejarawan Kepri, Aswandi Syahri, S.S., Konsul Jenderal menelusuri kembali peran para pemukim awal India dalam membangun rumah ibadah yang kini menjadi simbol harmoni antar-masyarakat tersebut.
Diplomasi Kampus dan Kuliner

Selain menapak tilas sejarah, kunjungan ini juga berfokus pada masa depan. Di Batam, Konsul Jenderal menggelar pertemuan strategis dengan Rektor Universitas Batam (UNIBA), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng.
Kedua belah pihak sepakat menjajaki kerja sama akademik yang unik. UNIBA menyatakan ketertarikannya membentuk "Klub Film India", sebuah inisiatif budaya untuk memutar film-film India berkualitas sebagai sarana edukasi dan hiburan.
Di sektor pariwisata, wacana "Festival Kuliner India" juga dimatangkan bersama General Manager Hotel Wyndham Batam. Festival ini rencananya akan melibatkan komunitas diaspora India di Batam untuk menyajikan cita rasa autentik kepada wisatawan.
Layanan "Jemput Bola" dan Kemanusiaan
Di sisi pelayanan publik, Konsulat Jenderal India menerapkan strategi proaktif. Pada 21 Desember, digelar Consular Camp dan Open House di Batam. Layanan ini memudahkan warga negara India mengurus paspor dan dokumen penting lainnya tanpa harus terbang ke Medan atau Jakarta.
Momen ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan kesehatan mental melalui sesi meditasi massal, memperingati Hari Meditasi Internasional yang pertama.
Sisi humanis kunjungan ini terlihat saat tim Konsulat mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam dan Lapas Tanjung Pinang.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan untuk memastikan kondisi kesejahteraan dan perlakuan yang adil bagi warga negara India yang sedang menjalani masa tahanan.
"Rangkaian kegiatan ini mempertegas komitmen kami. Kami hadir bukan hanya untuk urusan administratif, tetapi untuk merangkul warga kami, menghormati sejarah, dan memperkuat persahabatan dengan masyarakat Kepri," pungkas Ravi Shanker Goel. ***