Pionir dari Bengkulu, Greenpreneur 2025 Targetkan Wirausaha Hijau Inklusif Pertama di Sumatera

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:52:22 WIB
Founder Onschool Indonesia, Dani Fazli (depan kanan), bersama Ketua Penyelenggara, Mutia Lestari (depan kiri), dan para peserta terpilih dalam pembukaan program Greenpreneur 2025 di Hotel Vista, Bengkulu, Sabtu (13/12/2025)

BENGKULU — Provinsi Bengkulu resmi ditetapkan sebagai titik mula gerakan kewirausahaan hijau di Pulau Sumatera melalui peluncuran program Greenpreneur 2025. Inisiatif yang digagas oleh Onschool Indonesia Grup bersama Green Democracy Institute ini mengusung misi ambisius: mencetak pengusaha muda yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga memiliki keberpihakan ketat pada keadilan ekologis.

Berbeda dengan inkubasi bisnis konvensional, Greenpreneur 2025 secara spesifik menyasar pemuda dari kelompok rentan. Program ini bertujuan mendobrak hambatan akses kewirausahaan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan, sembari menanamkan nilai green democracy.

Dukungan dari Senayan Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif yang lahir dari tanah kelahirannya ini. Menurutnya, masa depan ekonomi Indonesia berada di tangan anak muda yang mampu mengintegrasikan mitigasi krisis iklim ke dalam model bisnis mereka.

"Peserta harus mampu melahirkan bisnis yang menguntungkan sekaligus berkontribusi nyata pada pelestarian lingkungan. Kesadaran ekologis sejak dini adalah kunci pembangunan masa depan," tegas Sultan dalam keterangannya.

Rekam Jejak Inklusivitas

Onschool Indonesia sendiri bukanlah pemain baru dalam ekosistem ini. Sebagai salah satu dari lima penerima manfaat (awardee) nasional Youth Accelerator Fund yang didukung oleh Plan Indonesia, lembaga ini telah konsisten membangun ekosistem kewirausahaan pemuda sejak 2021.

Founder Onschool Indonesia, Dani Fazli, menjelaskan bahwa Greenpreneur 2025 adalah evolusi dari program-program sebelumnya seperti 'Gerak UMKM'. "Tahun ini kami mengambil posisi tegas. Ini adalah inkubasi wirausaha hijau inklusif pertama di Sumatera. Kami memulai dari Bengkulu dan berencana mengekspansi gerakan ini ke seluruh wilayah Sumatera," ujar Dani.

Ia juga menggarisbawahi aspek kesetaraan gender dalam program ini, yang dibuktikan dengan penunjukan kepemimpinan perempuan sebagai motor utama penyelenggaraan.

Seleksi Ketat dan Modal 

Stimulan Ketua Penyelenggara Greenpreneur Angkatan I, Mutia Lestari, mengungkapkan bahwa dari ratusan pendaftar, hanya 25 peserta terbaik yang berhasil lolos seleksi ketat. Selama dua hari (13-14 Desember 2025) di Hotel Vista, Bengkulu, para peserta digembleng oleh para pakar lintas sektor, mulai dari birokrat hingga praktisi bisnis.

Sebagai langkah awal, ke-25 peserta yang terbagi dalam lima tim ini menerima modal stimulan sebesar Rp1.000.000 per tim. Namun, tantangan sebenarnya baru dimulai. "Dalam satu bulan ke depan, mereka wajib mengimplementasikan rencana bisnisnya. Kami akan memantau tim mana yang paling potensial dan memberikan dampak sosial-lingkungan terbesar untuk dinobatkan sebagai tim terbaik," pungkas Mutia. ***

Terkini