Dua Dekade Lebih Tanah Swarang Patang Stumang: Merajut Asa di Usia ke-22

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:43:50 WIB
Bupati Lebong Azhari, S.H., M.H., didampingi Wakil Bupati Bambang ASB, S.Sos., M.Si., berfoto bersama jajaran Forkopimda dan tamu kehormatan usai Upacara HUT ke-22 Kabupaten Lebong di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (18/12/2025)./ist/mc/

LEBONG – Angin pagi di Bumi Swarang Patang Stumang terasa berbeda pada Kamis (18/12/2025). Di Pendopo Rumah Dinas Bupati Lebong, langkah-langkah kaki para pemimpin dan tokoh masyarakat terdengar mantap, menuju satu titik fokus yang sama: merayakan 22 tahun perjalanan sebuah kabupaten yang terus bersalin rupa.

Bukan sekadar upacara rutin, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Lebong tahun ini menjadi panggung refleksi. Di bawah langit Desember, Bupati Lebong Azhari, S.H., M.H., berdiri tegak di mimbar. Di sampingnya, Wakil Bupati Bambang ASB menyimak dengan takzim. Keduanya tampak membawa beban harapan besar dari masyarakat yang mereka pimpin.

Simbol Solidaritas Lintas Batas 

Yang menarik dari perhelatan kali ini bukan hanya deretan seragam dinas yang rapi. Kehadiran tamu-tamu khusus memberikan sinyal kuat bahwa Lebong tidak lagi berjalan sendiri. Di kursi undangan, tampak Kepala Bank Indonesia dan Kepala OJK Provinsi Bengkulu duduk berdampingan dengan para direksi perbankan. Kehadiran otoritas moneter ini seolah memberi stempel bahwa ekonomi Lebong sedang dalam pantauan radar kemajuan.

Tak hanya itu, wajah-wajah pemimpin dari kabupaten tetangga—mulai dari Mukomuko, Kaur, hingga Seluma—turut memberi warna. Ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan simbol bahwa di usia ke-22, Lebong telah menjelma menjadi mitra strategis dalam konstelasi pembangunan di Provinsi Bengkulu.

Dari Refleksi Menuju Mandiri Dalam pidatonya, Bupati Azhari tidak banyak mengumbar janji, melainkan mengetuk pintu kesadaran kolektif. Ia menyebut angka "22" sebagai fase pendewasaan.

"Peringatan ini adalah momentum refleksi. Kita melihat ke belakang untuk belajar, dan menatap ke depan untuk bersinergi," ungkapnya dengan nada rendah namun tegas.

Bagi Azhari, mewujudkan Lebong yang maju, mandiri, dan sejahtera bukanlah kerja tunggal. Ia membutuhkan tangan para Camat, Lurah, hingga Kepala Desa yang hadir memenuhi pendopo. Ia membutuhkan doa dari para ibu yang tergabung dalam TP-PKK, GOW, dan Bhayangkari. Dan yang terpenting, ia memerlukan dukungan dari masyarakat luas.

Menjaga Api Perjuangan Kehadiran Ketua Presidium Kabupaten Lebong beserta istri menjadi pengingat sejarah yang manis. Di antara deretan pejabat eselon, sosok pejuang pembentukan kabupaten ini menjadi saksi hidup bagaimana benih yang ditanam dua dekade silam kini telah tumbuh menjadi pohon yang rimbun.

Upacara mungkin berakhir dalam hitungan jam, namun pesan yang ditinggalkan di Pendopo Rumah Dinas pagi itu sangat jelas: 22 tahun hanyalah sebuah angka, namun semangat untuk terus bersinergi adalah nyawa yang akan membawa Lebong melampaui mimpi-mimpinya.***

Terkini