KEPAHIANG– Wakil Bupati Kepahiang, Abdul Hafizh, meninjau langsung lokasi tanggul irigasi yang jebol di hamparan sawah Kecamatan Ujan Mas, Senin siang (8/12).
Kerusakan infrastruktur vital ini terjadi akibat hantaman banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pasca hujan deras pada akhir pekan lalu.
Didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Camat Ujan Mas, Wabup melihat kondisi saluran irigasi sekunder sepanjang 15 meter yang ambrol total. Akibat kerusakan ini, pasokan air untuk sekitar 50 hektare sawah yang baru saja memasuki masa tanam (MT-1) terputus total.

Di lokasi, Abdul Hafizh mendengarkan keluhan kelompok tani yang khawatir akan gagal tanam jika perbaikan tidak segera dilakukan. Merespons hal tersebut, Wabup langsung mengambil langkah taktis.
"Ini kondisi darurat (emergency). Kalau kita tunggu proses lelang biasa, padi petani keburu mati kekeringan. Saya perintahkan Dinas PUPR untuk segera menggunakan pos Belanja Tak Terduga (BTT) Bencana Alam. Administrasi diurus paralel, yang penting fisik dikerjakan dulu," instruksi Abdul Hafizh dengan tegas di lokasi bencana.
Target Rampung Seminggu Wabup memberikan target ketat kepada tim teknis Dinas PUPR. Ia meminta alat berat dan material bronjong kawat segera dimobilisasi ke lokasi mulai besok pagi.
"Besok alat berat harus sudah turun. Saya minta dalam waktu satu minggu, air sudah bisa mengalir lagi ke sawah warga. Jangan sampai petani kita merugi di awal musim tanam ini," tambahnya.
Penyebab Kerusakan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang menjelaskan bahwa debit air sungai yang meningkat drastis pada Minggu malam menyebabkan gerusan pada dinding penahan tanah irigasi yang memang sudah berusia tua.
"Struktur tanah di sini memang labil karena tergerus arus sungai yang meluap. Sesuai arahan Pak Wabup, kita akan lakukan penanganan darurat dengan pemasangan bronjong dan geotekstil untuk menahan longsoran, sembari menunggu pembangunan permanen di tahun depan," jelas Kadis PUPR.
Ketua Kelompok Tani setempat, Ujang (50), menyampaikan rasa terima kasihnya atas respons cepat pemerintah daerah.
"Jujur kami panik Pak, karena benih sudah disebar. Kalau air tidak masuk dua hari lagi, bibit bisa mati. Alhamdulillah Pak Wabup langsung turun dan kasih solusi," ungkap Ujang.
Penanganan cepat ini menjadi bukti komitmen Pemkab Kepahiang dalam menjaga ketahanan pangan daerah, mengingat Kecamatan Ujan Mas merupakan salah satu lumbung padi utama di Kabupaten Kepahiang. (adv)