Menurut Bupati Fikri, keberhasilan pembangunan tidak dapat dicapai oleh pemerintah semata. Sinergi lintas sektor menjadi kunci agar kebijakan dapat berjalan efektif dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Pemerintah menjadi penggerak utama, tetapi masyarakat adalah mitra terpenting dalam mewujudkan visi Rejang Lebong yang maju, tangguh, dan berdaya saing,” tegasnya.
Harapan Proses Tepat Waktu
Bupati Fikri juga menekankan pentingnya ketepatan waktu dalam proses pembahasan RAPBD. Ia berharap DPRD dan eksekutif dapat bekerja cepat dan efisien agar program pembangunan segera dijalankan.
“Kami berharap seluruh proses pembahasan berjalan lancar dan sesuai jadwal, agar manfaat RAPBD dapat segera dirasakan masyarakat Rejang Lebong,” ujarnya menutup pidato.
Dengan RAPBD 2026 senilai lebih dari Rp 1 triliun, Pemkab Rejang Lebong menegaskan arah pembangunan yang berpihak pada rakyat. Bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pemberdayaan manusia dan ekonomi lokal sebagai fondasi menuju kabupaten yang berdaya saing dan berkelanjutan.***