DPRD Provinsi Bengkulu Antar Aspirasi Mahasiswa dan Ojol ke Istana Negara, Sumardi: Ini Bukan Seremonial

Rabu, 10 September 2025 | 07:01:42 WIB
Suasana pertemuan DPRD Bengkulu dengan Kementerian Sekretariat Negara saat penyampaian tuntutan aksi 2 September./ist/mc/

IKOBENGKULU.COM – Rombongan DPRD Provinsi Bengkulu, dipimpin langsung Ketua DPRD Sumardi, mendatangi Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) pada Senin, 8 September 2025. Rombongan yang terdiri dari pimpinan dan ketua fraksi ini membawa berkas tuntutan ribuan mahasiswa, pengemudi ojek online (ojol), dan masyarakat Bengkulu yang sebelumnya disuarakan dalam aksi damai di halaman DPRD Bengkulu, 2 September lalu.

Pertemuan berlangsung di salah satu ruang utama Setneg. Di hadapan pejabat kementerian, Sumardi membuka pertemuan dengan penjelasan singkat tentang latar belakang aspirasi masyarakat Bengkulu. Satu per satu tuntutan kemudian ia bacakan, sebelum dokumen resmi diserahkan kepada pejabat Setneg yang hadir.

“Kami hadir untuk menepati janji kami kepada massa aksi. Aspirasi masyarakat Bengkulu harus diteruskan ke pemerintah pusat. Bukan hanya dicatat, tapi benar-benar dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan,” ujar Sumardi usai menyerahkan dokumen.

Wakil Ketua DPRD Bengkulu, Sonti Bakara, yang mendampingi, menegaskan bahwa langkah ke Setneg adalah wujud keseriusan DPRD dalam memperjuangkan suara publik. “Kami ingin memastikan pemerintah pusat mendengar langsung suara dari daerah. Aspirasi mahasiswa, ojol, dan masyarakat ini adalah suara yang tulus dari rakyat Bengkulu,” katanya.

Suasana pertemuan DPRD Bengkulu dengan Kementerian Sekretariat Negara saat penyampaian tuntutan aksi 2 September./ist/mc/

Menurut Sonti, penyerahan ke Setneg menjadi pintu masuk agar tuntutan masyarakat bisa diteruskan ke Presiden. “Kami percaya Kementerian Sekretariat Negara akan mengawal dokumen ini agar sampai ke tangan Presiden,” tambahnya.

Aksi damai 2 September lalu di Bengkulu menjadi latar penting pertemuan ini. Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus, komunitas ojol, dan masyarakat umum menyuarakan aspirasi dengan tertib. DPRD merespons cepat dengan menemui perwakilan massa, berdialog, lalu menandatangani komitmen politik. Janji itu kini diwujudkan dalam pertemuan resmi di Jakarta.

Sumardi menegaskan bahwa langkah ini bukanlah kunjungan seremonial. “Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat. Kami datang langsung agar suara rakyat Bengkulu sampai ke Presiden dan kementerian terkait,” ujarnya.

Suasana penyerahan dokumen berlangsung khidmat. Berkas tebal berisi tuntutan masyarakat diterima secara resmi oleh pejabat Setneg, dengan jaminan akan diteruskan kepada Presiden RI. Bagi DPRD Bengkulu, momen ini adalah tonggak penting: suara jalanan kini telah masuk ke ruang pengambilan keputusan negara.

“Perjuangan belum selesai. Setelah Setneg, kami juga akan melanjutkan ke DPR RI. Aspirasi rakyat harus dikawal hingga ada hasil nyata,” kata Sumardi.

Langkah DPRD Bengkulu ke Setneg memberi pesan bahwa suara dari daerah kecil pun bisa menggema hingga pusat. Dari jalanan Bengkulu hingga meja kementerian di Jakarta, aspirasi rakyat kini sudah sampai ke ruang istana.(adv)

Terkini