Bengkulu - Tekanan ekonomi yang melanda masyarakat pada semester pertama tahun 2025 berdampak nyata terhadap peningkatan transaksi gadai di Pegadaian Cabang Bengkulu, Jalan Veteran No. 2, Pasar Jitra, Kecamatan Teluk Segara. Lembaga keuangan milik negara itu mencatat kenaikan sebesar 24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Pegadaian Cabang Bengkulu, Ibnu Tri Budiharto, mengungkapkan, mayoritas nasabah yang mengajukan gadai adalah kalangan ibu rumah tangga. Mereka menggadaikan beragam barang berharga, mulai dari perhiasan, handphone, laptop, kendaraan, hingga dokumen penting.
“Dengan kondisi ekonomi sekarang ini, masyarakat masih antusias melakukan transaksi gadai di Pegadaian,” ujar Ibnu.
Ibnu menjelaskan, kebutuhan yang mendorong masyarakat datang ke Pegadaian cukup beragam. Mulai dari biaya sekolah anak, tambahan modal usaha, hingga kebutuhan sehari-hari. “Kebutuhan masyarakat itu macam-macam. Ada yang untuk sekolah, modal kerja, bahkan untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Menariknya, meski terjadi peningkatan transaksi gadai, tingkat penebusan barang di Pegadaian Bengkulu juga tinggi. Tercatat 98 persen nasabah mampu menebus kembali barang yang digadaikan sesuai dengan jangka waktu pinjaman. Kondisi ini menunjukkan masyarakat masih memiliki kemampuan finansial untuk melunasi kewajibannya.
Selain produk gadai, Pegadaian Bengkulu juga mencatat minat masyarakat yang cukup besar pada program cicilan emas. Produk tersebut dinilai memberikan rasa aman karena dapat dijadikan tabungan dan perlindungan nilai aset di tengah tekanan inflasi.
Dengan tren tersebut, Pegadaian Cabang Bengkulu berkomitmen untuk terus memperkuat layanan serta memperluas sosialisasi produk keuangan. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga dalam merencanakan keuangan jangka panjang. (Feby)