Bengkulu – Tren jajanan mochi yang sempat viral kini hadir di kawasan sekitar kampus, membawa pilihan rasa unik yang menggoda selera. Salah satu penjualnya adalah gerai mochi yang dikelola oleh Lenci ceristiani, seorang karyawan yang ikut membantu membuat sekaligus menjual mochi, meski bukan pemilik usaha.
Usaha ini telah berjalan sejak Oktober tahun lalu, dan kini genap satu tahun. “Awalnya karena mochi sempat viral, sementara di sini belum ada yang jual, jadi kami pilih buka usaha ini,” ujar Lenci saat ditemui di cabang depan gerbang Kampus Uinfas.
Mochi yang dijual hadir dalam berbagai varian rasa seperti strawberry cream, anggur hijau cream, durian cream, pear cream, dan matcha cream. Harga bervariasi mulai dari Rp2.000, Rp3.000, Rp5.000, hingga Rp10.000 per biji, tergantung rasa dan ukuran. Untuk paket Rp5.000, pembeli bisa mendapatkan varian favorit seperti strawberry cream atau anggur hijau cream.
Gerai ini memiliki dua lokasi strategis: dekat area Min uinfas dan di depan gerbang Kampus Uinfas. Selain melayani pembelian langsung, Lenci juga memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp untuk promosi. “Kalau ada yang mau COD, bisa langsung kami antar,” jelasnya.
Namun, ada tantangan yang harus dihadapi. “Mochi ini harus habis dalam sehari, jadi kalau tidak habis, nggak mungkin dijual besok. Biasanya dibagi ke teman atau staf,” ungkap Lenci.
Meski begitu, Ayu bersama pemilik usaha berencana memperluas bisnisnya. “Pengen buka cabang-cabang baru dan nambah rasa sesuai permintaan pelanggan,” katanya.
Salah satu pelanggan, Ayu, mahasiswi yang sering membeli mochi di cabang dekat kampus, mengaku menyukai rasa strawberry cream. “Teksturnya lembut, krimnya lumer di mulut, dan manisnya pas. Cocok banget buat camilan ,” ujarnya.
Dengan strategi lokasi, varian rasa yang beragam, dan harga yang terjangkau, gerai mochi ini berhasil menarik perhatian mahasiswa dan warga sekitar. Dalam waktu singkat, jajanan ini sudah menjadi pilihan populer bagi pencinta camilan manis di sekitar kampus. (Hanifah)