Bengkulu - Di tengah deru ombak dan hiruk pikuk wisata Pantai Panjang, Susilowati (44), warga Pantai Malabero Jalan Pariwisata, berhasil memanfaatkan limbah laut menjadi aneka kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi. Selama lima tahun terakhir, ia menekuni usaha kerajinan berbahan dasar kerang, dengan tujuan membudayakan pemanfaatan barang tak terpakai agar kembali berguna.
Bahan baku kerang sebagian ia cari sendiri, sebagian lagi dibeli dari pemasok yang memang khusus membuat kerajinan. “Sebenarnya bikin sendiri bisa, tapi kadang waktunya tidak ada. Jadi, ibarat kata kita bagi-bagi rezeki, ada yang buat, kita yang jual,” ujar Susilowati.
Aneka produk yang ditawarkan meliputi tirai kerang seharga Rp200 ribu, kotak tisu Rp75 ribu, hiasan pintu Rp50 ribu, hingga hiasan lemari dengan harga bervariasi mulai Rp50 ribu hingga Rp200 ribu. Dulu, penjualan juga dilakukan secara online, namun kini pembeli lebih banyak datang langsung atau memesan secara langsung.
Mayoritas pelanggan berasal dari luar daerah, seperti Jambi, Lintang, Sulawesi, hingga Pulau Jawa, yang membeli sebagai oleh-oleh. Sedangkan warga lokal umumnya membeli untuk hiasan kolam atau akuarium.
Meski begitu, Susilowati mengakui ada tantangan yang kerap dihadapi, terutama ketika penjualan sepi. “Kadang terkendala dana, kalau lagi sepi jualannya sampai kita nggak pegang uang,” keluhnya.
Ke depan, ia berharap usahanya semakin lancar dan dapat membantu orang lain yang membutuhkan. “Semoga rezekinya terus ada, supaya saya bisa menolong orang yang membutuhkan pertolongan,” tutupnya penuh harap. (Feby)