IKOBENGKULU.COM - Kemeriahan Tabut Bengkulu tahun ini kembali menyedot perhatian warga. Sejak siang hari, kawasan Tabut mulai dipadati pengunjung, pedagang, dan berbagai ornamen khas, salah satunya telong-telong yang mulai dipasang di depan tabut. Sayangnya, keindahan hiasan ini juga membawa efek lain, kemacetan yang makin parah.
Pengunjung yang datang harus bersabar menghadapi kondisi jalan yang semakin sempit. Telong-telong yang dipasang di sisi jalan, ditambah deretan pedagang kaki lima yang membuka lapak hingga ke tengah badan jalan, membuat arus kendaraan tersendat bahkan nyaris tidak bergerak di beberapa titik.
"Sebenarnya nggak masalah sih, cuma agak sesak aja jalannya. Belum lagi pedagang yang naruh dagangan sampai ke tengah jalan, terus mobil yang lawan arus, bikin tambah macet aja," ujar Sri (41), salah satu pengunjung tabut.
Selain itu, kurangnya pengaturan lalu lintas dan tidak adanya pembatas yang tegas antara area dagang dan jalur kendaraan, membuat kondisi ini makin sulit dikendalikan.
Warga lain, Afer berharap agar panitia dan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan Satpol PP segera turun tangan untuk menertibkan arus lalu lintas serta menata posisi pedagang agar tidak lagi memakan badan jalan.
Perayaan Tabut memang menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu, namun kemeriahan ini sebaiknya tetap diimbangi dengan pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung maupun pengguna jalan. (Feby)