IKOBENGKULU.COM - Dalam gelaran budaya tahunan Tabot Bengkulu, komunitas Sastra Senja kembali tampil memikat lewat berbagai pertunjukan seni yang menggugah, mulai dari tarian tradisional hingga penampilan solo song dari para talenta muda berbakat.
Menurut Kak Yovi, koordinator Sastra Senja, tahun ini mereka mengusung beragam seni seperti dol, tari Tabot, hingga tari Melayu, serta menghadirkan penyanyi solo anak-anak berprestasi dari Bengkulu. Bahkan, beberapa di antaranya adalah talenta lokal yang telah memiliki album sendiri.
"Tabot ini ibarat panggung besar untuk semua komunitas seni. Banyak sanggar dan organisasi di Bengkulu berlomba-lomba ingin tampil, jadi waktunya dibagi-bagi. Kita hanya dapat dua jam tampil, padahal kalau bisa, ingin menampilkan lebih banyak seni," jelas Yovi.
Keterbatasan waktu menjadi tantangan tersendiri. Awalnya, Sastra Senja merancang pertunjukan penuh untuk satu malam, namun harus menyesuaikan durasi yang tersedia. Meski begitu, mereka tetap menyiapkan pertunjukan terbaik.
"Alhamdulillah, persiapan kita sudah sekitar 85 persen. Meski perjalanan panjang dan persiapan sempit, semangat tetap penuh. Ini bukan kali pertama kami tampil di Tabot, sejak 2017 kami sudah sering mengisi, walau sebelumnya sebagai talent sanggar lain. Baru dua tahun terakhir kami tampil sebagai komunitas Sastra Senja sendiri," ujar Yovi dengan penuh semangat.
Dengan tekad untuk terus memperkuat seni dan budaya Bengkulu, Sastra Senja membuktikan bahwa ruang terbatas bukan penghalang untuk menyalakan cahaya seni. Kehadiran mereka di Festival Tabot 2025 menjadi simbol semangat kolaborasi, regenerasi, dan cinta terhadap budaya lokal. (Feby)