IKOBENGKULU.COM- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu terus mendorong peran Kelompok Kerja (Pokja) Perhutanan Sosial untuk terlibat aktif dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Peran strategis Pokja ini diharapkan dapat memastikan pengelolaan hutan di Bengkulu berlangsung secara optimal, adil, dan berkelanjutan.
Kepala DLHK Provinsi Bengkulu, Safnizar, S.Hut, MP, menjelaskan bahwa keberadaan Pokja Perhutanan Sosial tidak hanya untuk mendukung pelestarian hutan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, terutama yang tinggal di sekitar kawasan hutan.
"Pokja Perhutanan Sosial memainkan peran penting dalam pengelolaan hutan yang lestari dan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat," ujar Safnizar, Sabtu (23/11/2024).
- Baca Juga Walikota ‘Rebranding’ Pasar Barukoto
Mendorong Program Pemberdayaan Berbasis Hutan

Menurut Safnizar, program perhutanan sosial memberikan akses legal kepada masyarakat untuk mengelola kawasan hutan melalui berbagai skema, seperti hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan adat, dan hutan tanaman rakyat. Pokja Perhutanan Sosial bertugas mendampingi masyarakat dalam menyusun rencana kerja, memastikan kepatuhan terhadap aturan, serta memfasilitasi perizinan dari pemerintah.
"Dengan pendampingan yang tepat, masyarakat dapat memanfaatkan hutan secara produktif tanpa merusak ekosistemnya," tambahnya.
Mengintegrasikan Aspek Ekologi, Ekonomi, dan Sosial

Safnizar menekankan bahwa tantangan pengelolaan hutan saat ini tidak hanya pada aspek konservasi, tetapi juga bagaimana hutan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat tanpa merusak keseimbangan ekosistem.
"Pokja diharapkan mampu mengintegrasikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial dalam setiap program yang dijalankan. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung," tegasnya.
Sinergi untuk Keberhasilan Perhutanan Sosial
DLHK Bengkulu juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk mendukung keberhasilan program perhutanan sosial. Safnizar menyebutkan bahwa Pokja akan segera menyusun strategi prioritas, termasuk mengidentifikasi potensi kawasan hutan, mengembangkan produk hutan non-kayu, dan memberikan pelatihan kepada masyarakat.
"Dengan sinergi yang baik, kita optimis pengelolaan hutan di Bengkulu dapat lebih terarah dan memberikan manfaat nyata bagi kelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Safnizar menambahkan, peran aktif Pokja Perhutanan Sosial menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu. "Dengan langkah ini, kami yakin hutan tidak hanya lestari, tetapi juga menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," tutupnya. (Ads)