Menapak Tilas Sejarah Pengasingan Soekarno di Rumah Bersejarah Bengkulu

Kamis, 17 Oktober 2024 | 21:09:12 WIB
Rumah Soekarno di Bengkulu merupakan saksi bisu dari masa pengasingan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang berlangsung pada tahun 1938 hingga 1942. (Septiana)

IKOBENGKULU.COM – Rumah Soekarno di Bengkulu merupakan saksi bisu dari masa pengasingan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang berlangsung pada tahun 1938 hingga 1942. 
Terletak di Jalan Soekarno-Hatta, rumah ini kini berfungsi sebagai museum, menjadi pengingat perjuangan Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia meski berada di bawah pengawasan kolonial Belanda.

Dari luar, bangunan ini tampak sederhana dengan arsitektur khas kolonial Belanda. Rumah yang terbuat dari kayu dengan atap berbentuk limas ini memiliki beberapa ruangan yang merefleksikan kehidupan sehari-hari Soekarno selama masa pengasingannya.

Di dalam rumah, pengunjung dapat melihat berbagai barang pribadi peninggalan Soekarno, seperti meja kerja, tempat tidur, dan koleksi buku-buku yang sering dibacanya.

Rumah Soekarno di Bengkulu merupakan saksi bisu dari masa pengasingan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang berlangsung pada tahun 1938 hingga 1942.  (Septiana)

"Untuk rumah Soekarno ini sudah diadakan renovasi besar-besaran agar menjaga keindahan dan kebagusan rumah peninggalan ini," ujar Yaman, salah satu penjaga museum. Dengan biaya masuk yang sangat terjangkau, yaitu Rp5.000 per orang dan Rp2.000 untuk parkir sepeda motor, museum ini tetap mempertahankan nilai sejarahnya sekaligus memastikan akses mudah bagi wisatawan.

Tidak hanya sebagai tempat tinggal, rumah ini juga menjadi pusat Soekarno dalam menulis dan merumuskan pemikirannya tentang kemerdekaan Indonesia. Di Bengkulu inilah Soekarno bertemu dengan Fatmawati, wanita yang kelak menjadi istri dan Ibu Negara pertama Indonesia. Pertemuan tersebut menjadi salah satu momen penting dalam sejarah pribadi Soekarno sekaligus perjalanan bangsa.

Rumah Soekarno di Bengkulu merupakan saksi bisu dari masa pengasingan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang berlangsung pada tahun 1938 hingga 1942.  (Septiana)

Rumah Soekarno di Bengkulu mencerminkan salah satu periode penting dalam hidupnya, saat ia tetap gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia meski berada dalam tekanan kolonial.

Kini, rumah ini menjadi destinasi wisata sejarah yang tak hanya menawarkan pengetahuan tentang perjuangan Soekarno, tetapi juga memberikan gambaran tentang masa-masa sulit yang dilaluinya dalam pengasingan.

Bagi pengunjung yang ingin menapak tilas jejak perjuangan Soekarno, rumah ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi untuk memahami lebih dalam sosok tokoh proklamator ini. Rumah Soekarno adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Indonesia menuju kemerdekaan.

Penulis: M. Arief Dwi Anandifa
Foto: Seftiana

Terkini