IKOBENGKULU.COM - PT. Bio Nusantara Teknologi (BNT), sebuah perusahaan kelapa sawit yang berhasil mengelola limbah jangkos hasil pengolahan sawit menjadi pupuk organik berkualitas tinggi untuk menyuburkan tanaman sawit muda.
Proses pengolahan dan pemanfaatan limbah jangkos ini dilakukan di area perkebunan PT. BNT.Proses pemanfaatan limbah jangkos sebagai pupuk organik ini telah dilakukan secara rutin oleh perusahaan.
Pemanfaatan limbah jangkos sebagai pupuk organik merupakan upaya PT. BNT dalam mengelola limbah secara berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan produktivitas perkebunan.
.jpg)
Limbah jangkos yang dihasilkan dari proses pengolahan sawit dikumpulkan dan diolah secara khusus. Jangkos diolah menjadi pupuk organik melalui proses fermentasi alami. Pupuk organik dari jangkos kemudian diaplikasikan pada tanaman sawit muda, terutama pada usia 1 tahun.
Menurut Dwi Haryanto, Manager Perkebunan 1 PT. BNT, pupuk organik dari jangkos terbukti efektif dalam memacu pertumbuhan tanaman sawit muda.
"Salah satu limbah kita yaitu jangkos ini kita jadikan pupuk alami untuk memacu perkembangan pohon sawit yang baru kita tanam," ujar Dwi Haryanto.
Suroso Budi Cahyo, Manager Agronomi PT. BNT, menambahkan bahwa rata-rata 1 pohon sawit berusia 1 tahun membutuhkan sekitar 200 kg pupuk organik dari jangkos.
"Kurang lebih 200 kg jangkos kita aplikasikan sebagai pupuk alami untuk 1 pohon di umur 1 tahun," ungkap Suroso Budi Cahyo, Manager Agronomi PT. Bio Nusantara Teknologi.
.jpg)
PT. Bio Nusantara Teknologi telah memberikan contoh yang baik dalam pengelolaan limbah industri. Dengan mengubah limbah jangkos menjadi pupuk organik, perusahaan tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan produktivitas perkebunan. Langkah ini sejalan dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan dan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor perkebunan.(Indra)