IKOBENGKULU.COM - Belakangan ini, media sosial dan grup WhatsApp ramai dengan pemberitaan tentang ancaman bencana gempa megathrust yang mengancam beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Informasi mengenai potensi gempa besar ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, yang mengungkapkan bahwa beberapa selat di Indonesia, termasuk Selat Sunda dan Selat Mentawai-Siberut, berpotensi mengalami gempa besar dari zona megathrust.
Kedua zona ini disebutkan karena sudah lama tidak mengalami gempa signifikan, dengan celah seismik yang telah ada selama lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus tersendiri yang bisa terjadi dalam rentang ratusan tahun.
Provinsi Bengkulu, yang berada di antara Selat Mentawai dan pertemuan lempeng aktif Australia, Indo-Australia, serta Sesar Semangko, termasuk dalam wilayah pemantauan prioritas BMKG.
Menyikapi hal ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu siaga dalam menghadapi potensi bencana.
"Gempabumi adalah fenomena alam. Saya mengimbau masyarakat Bengkulu untuk tidak panik dan tetap waspada," ujar Gubernur Rohidin saat ditemui usai acara FGD di Universitas Bengkulu.
Lebih lanjut, Gubernur Rohidin juga mengingatkan bahwa bencana alam merupakan kehendak Allah SWT, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu berdoa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
"Kami sudah memetakan wilayah-wilayah zona merah dan menyiapkan pemuda siaga bencana. Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT," tambahnya.
Dengan potensi ancaman gempa megathrust yang sedang ramai diperbincangkan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik, sambil mengikuti petunjuk dari otoritas setempat terkait kesiapsiagaan bencana.***