IKOBENGKULU.COM - Bencana alam berupa tanah longsor kembali menghantui Provinsi Bengkulu, kali ini menimpa jalur lintas Rejang Lebong-Lebong, di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, pada Minggu, 21 Januari. Peristiwa ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi sehari sebelumnya, menyebabkan gangguan serius pada jalur transportasi penting ini.
Dalam menghadapi situasi darurat ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menunjukkan respon cepat. "Saat ini, Dinas PUPR Bengkulu sedang berupaya keras, dengan menurunkan alat berat ke lokasi longsor. Kami bekerja sama dengan BPBD setempat untuk mengatasi situasi ini secepat mungkin," ungkap Gubernur Rohidin.

Kesigapan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menangani longsor ini diapresiasi banyak pihak. Gubernur Rohidin juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan TNI dan POLRI yang telah berkolaborasi dalam penanganan bencana.
"Kami sangat menghargai dukungan dari TNI/POLRI dalam penanganan ini. Kolaborasi dan kecepatan aksi sangat penting dalam situasi seperti ini," tambah Gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menginformasikan tentang kondisi terkini jalur lintas yang terkena longsor. "Untuk sementara waktu, kami telah menerapkan sistem buka tutup pada jalur ini. Kami memperkirakan dalam 4 hingga 5 hari ke depan, jalur ini akan sepenuhnya pulih," jelas Tejo melalui pesan WhatsApp.
Di sisi lain, Kepala BPBD Lebong, Tantomi, menyampaikan harapannya agar musibah ini segera teratasi. "Jalur ini sangat vital untuk logistik ke Lebong. Kami berharap perbaikan dapat segera dilakukan agar tidak terjadi lumpuhnya arus lalu lintas," tutur Tantomi.
Kondisi darurat ini menunjukkan pentingnya kesiapan dan respons cepat dalam menghadapi bencana alam. Langkah-langkah yang diambil oleh Gubernur Rohidin dan timnya merupakan contoh tindakan proaktif dalam mengelola situasi bencana, mengurangi dampak pada masyarakat, dan memastikan keamanan serta kelancaran arus transportasi. ***