BKKBN Bengkulu Targetkan MUKP 21,1 Tahun untuk Turunkan Angka Kelahiran Remaja

BKKBN Bengkulu Targetkan MUKP 21,1 Tahun untuk Turunkan Angka Kelahiran Remaja
Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) di Bengkulu Berperan Penting dalam Menurunkan Angka Kelahiran Remaja. (FOTO: Idris/IKOBENGKULU)

IKOBENGKULU.COM - Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) di Bengkulu memainkan peran penting dalam memperkenalkan Triad Kesehatan Reproduksi (Triad-KRR) dengan fokus pada program Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP). Ini telah membantu mengurangi angka kelahiran pada kelompok remaja usia 15-19 tahun.

PUP bertujuan untuk meningkatkan usia kawin pertama bagi perempuan, yang menjadi salah satu sasaran kinerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu pada tahun 2024.

Sasaran ini menargetkan Median Usia Kawin Pertama (MUKP) pada usia 21,1 tahun bagi perempuan. Dengan meningkatnya usia kawin pertama bagi perempuan, diharapkan dapat mengurangi angka kelahiran pada kelompok remaja usia 15-19 tahun.

 

Ketua Tim Kerja II Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Weldi Suisno, menyatakan, "Pada tahun 2024, kami menargetkan MUKP sebesar 21,1 tahun sehingga dapat menurunkan angka kelahiran pada remaja atau Age Specific Fertility Rate (ASFR) di bawah 31/1000 KLH/WUS 15-19 tahun."

Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) di Bengkulu Berperan Penting dalam Menurunkan Angka Kelahiran Remaja. (Idros/IKOBENGKULU)

Berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK-23), ASFR di Bengkulu masih sebesar 31/1000 KLH, yang menunjukkan penurunan dari angka sebelumnya sebesar 38/1000 KLH (PPK-22).

Untuk mencapai sasaran ini, penting bagi remaja untuk menghindari tiga masalah besar yang dapat menghambat perkembangan generasi muda, seperti seks bebas luar nikah, menikah pada usia dini, dan penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza).

 

Pada tahun 2022, ASFR mencapai 38/1000 KLH, dengan beberapa wilayah di Bengkulu memiliki angka kelahiran remaja yang bervariasi, seperti Bengkulu Selatan (45,8 KLH), Bengkulu Tengah (29,7 KLH), Bengkulu Utara (29,7 KLH), Kabupaten Kaur (51,7 KLH), Kepahiang (29,8 KLH), dan Kota Bengkulu (10,2 KLH).

Upaya serupa juga dilakukan di Kabupaten Lebong (51,8 KLH), Kabupaten Mukomuko (31,8 KLH), Rejang Lebong (28,5 KLH), dan Kabupaten Seluma (54,6 KLH).

Weldi menjelaskan, "Untuk membantu remaja menghindari perilaku-perilaku tersebut, BKKBN mengembangkan program Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dan kelompok Generasi Berencana (GenRe)."

Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan program Bangga Kencana tahun ini, BKKBN Bengkulu menargetkan pembukaan 380 PIK-R dan mendukung 178 kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang akan menerima pembinaan GenRe. ***