Pesawat ANA Boeing 737 Terpaksa Kembali ke Bandara Awal Akibat Retak di Jendela Kokpit

Pesawat ANA Boeing 737 Terpaksa Kembali ke Bandara Awal Akibat Retak di Jendela Kokpit
Pesawat All Nippon Airways (ANA) (Reuters)

IKOBENGKULU.COM - Sebuah pesawat All Nippon Airways (ANA) dengan nomor penerbangan NH1182 yang sedang dalam perjalanan dari Sapporo di Pulau Hokkaido, Jepang, menuju Toyama di Pulau Honshu utama, terpaksa kembali ke bandara keberangkatan setelah sebuah retak terjadi pada jendela kokpit. Insiden ini terjadi saat pesawat tersebut terbang melewati kota Hakodate di Hokkaido.

Pesawat Boeing 737 tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Chitose Sapporo sekitar pukul 12 siang waktu setempat, tanpa ada laporan cedera atau masalah lain yang menimpa kru dan penumpang. Juru bicara ANA menyatakan, "Retak tersebut tidak mempengaruhi kontrol penerbangan atau tekanan kabin."

Penumpang yang berjumlah 59 orang dipahami telah diatur penerbangan alternatif. Insiden ini terjadi tak lama setelah sebuah penerbangan Alaska Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat akibat jendela dan sebagian badan pesawat terlepas di udara, lebih dari 16.000 kaki.

Insiden dengan model pesawat Boeing 737 ini menjadi yang kedua dalam beberapa minggu terakhir, menambah catatan kontroversial dari model pesawat tersebut. Sebelumnya, video dramatis yang beredar di TikTok menunjukkan lubang di sisi pesawat dan penumpang yang memakai masker oksigen.

 

Tidak ada laporan cedera dalam insiden sebelumnya ini, dan pesawat berhasil mendarat dengan selamat membawa 174 penumpang dan enam awak kabin.

Namun, retak pada jendela penerbangan ANA ini menandai insiden kedua yang melibatkan Boeing 737 dalam dua minggu terakhir. Insiden Alaska Airlines telah menyebabkan semua model 737 Max 9 di-grounded oleh FAA, otoritas penerbangan AS.

Penerbangan yang menggunakan model ini akan tetap ditangguhkan sementara otoritas melakukan pemeriksaan keamanan. Model 737 Max sendiri tidak asing dengan kontroversi, setelah semua jet ini di-grounded menyusul dua kecelakaan pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan lebih dari 300 orang. ***