BENGKULU – Pemerintah Kota Bengkulu semakin serius mematangkan gerakan “Kota Bengkulu Berbenah Bersama”. Melalui aksi turun lapangan, pihak kecamatan dan kelurahan mulai menyisir kawasan pusat kota guna mengembalikan fungsi ruang publik dan ketertiban umum.
Camat Ratu Samban, Novi Wahyudi, bersama jajaran lurah setempat melakukan penyisiran di kawasan strategis Jalan KZ Abidin II dan Jalan Jend. Soeprapto. Dua wilayah ini merupakan area vital dalam pengembangan Smart City yang menuntut keteraturan dan estetika tinggi.
Dalam aksi tersebut, petugas mengedepankan dialog dan sosialisasi kepada para pedagang yang masih memanfaatkan Daerah Milik Jalan (Damija) untuk aktivitas berjualan.
“Sesuai arahan Walikota, kami mengedepankan komunikasi persuasif. Kami sampaikan larangan secara langsung kepada pedagang yang melanggar sebagai bentuk penegakan Perda Nomor 03 Tahun 2008 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum,” ujar Novi, Sabtu (20/12/2025).
Tertibkan Izin Bangunan dan Sinergi
Kewilayahan Selain fokus pada penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), operasi ini juga menyasar kepatuhan terhadap Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Pemilik bangunan yang kedapatan membangun tidak sesuai izin diminta segera melakukan penyesuaian sebelum Satpol PP melakukan tindakan penertiban lebih lanjut.
Gerakan ini diharapkan menjadi motor penggerak bagi seluruh camat dan lurah di Kota Bengkulu untuk lebih proaktif. Sinergi lintas sektor yang melibatkan TNI/Polri, Ketua LPM, hingga RT/RW menjadi kunci agar wajah kota bisa berubah menjadi lebih rapi tanpa mengesampingkan sisi kemanusiaan.
"Harapan kita, sinergi ini membuat sosialisasi aturan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya satu, agar Kota Bengkulu menjadi lebih indah, tertib, dan nyaman bagi semua orang," pungkas Novi.**