Bengkulu,IkoBengkulu.Com,-Akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Bengkulu bekerjasama dengan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu dalam penguatan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di kampung keluarga berkualitas (KB).
“Peran aktif sejumlah akademisi itu sebagai upaya memperkuat basis data, inovasi program, serta pendampingan keluarga secara berkelanjutan di tingkat desa dan kelurahan,” kata Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M saat membuka Penguatan Program Bangga Kencana di Kampung KB tahun 2025, Kamis, (18/12/2025).
Sinergi dengan perguruan tinggi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas Program Bangga Kencana di Kampung KB. Menurutnya, dukungan akademisi memberikan nilai tambah berupa pendekatan ilmiah dan inovasi yang memperkuat intervensi di lapangan.
“Melalui kolaborasi ini, Kampung KB tidak hanya menjadi lokasi kegiatan, tetapi pusat integrasi program pembangunan keluarga yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia Bengkulu Yusran Fauzi, S.Si., M.Kes menyebutkan, keterlibatan akademisi diwujudkan melalui pendampingan berbasis riset, penguatan kapasitas kader, serta penyusunan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.
"Kita (akademisi) juga mendorong pemanfaatan data keluarga sebagai dasar penyusunan program yang lebih tepat sasaran, terutama bagi keluarga berisiko stunting. Melalui penguatan Program Bangga Kencana di Kampung KB, diharapkan terwujud keluarga kecil berkualitas, sehat, mandiri, dan sejahtera sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia yang unggul".
Ketua Tim Kerja Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bengkulu Weldi Suisno, S.Pd., M.E menyampaikan bahwa perlunya penguatan bangga kencana di kampung KB bersama unsur akademisi. Mengingat Program Bangga Kencana merupakan salah satu program strategis nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas keluarga Indonesia secara menyeluruh.
Pada kegiatan ini melibatkan sebanyak 35 orang peserta dimana 20 orang berasal dari unsur akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu diantaranya Universitas Bengkulu, Universitas Hazairin dan Poltekes Kemenkes.(***)