Sidak Sekolah, Walikota Dedy Pastikan Bantuan Smart TV Presiden Prabowo Terawat dan Tepat Guna

Sidak Sekolah, Walikota Dedy Pastikan Bantuan Smart TV Presiden Prabowo Terawat dan Tepat Guna
Walikota Dedy sedang melihat layar Smart TV atau menunjuk fitur di layar bersama Kepala Sekolah. (MC/Kota)

BENGKULU – Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi turun langsung meninjau sejumlah sekolah pada Senin sore (8/12). Langkah ini diambil untuk memastikan program revitalisasi pendidikan dan distribusi bantuan teknologi dari pemerintah pusat tidak hanya sekadar tersalurkan, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata bagi siswa.

Fokus utama kunjungan mendadak ini adalah mengecek kesiapan sekolah dalam mengoperasikan Smart TV, bantuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang kini telah diterima oleh seluruh sekolah di Kota Bengkulu.

Kawal Aset Negara

Dalam tinjauannya, Dedy menekankan bahwa menerima bantuan teknologi canggih membawa tanggung jawab besar. Ia tidak ingin fasilitas tersebut mangkrak atau rusak karena kelalaian.

“Semua sekolah sudah dapat Smart TV, kini tantangannya ada pada pemanfaatan dan perawatan. Saya minta ruangan harus bersih dan ber-AC sebagai syarat minimal agar perangkat elektronik ini awet. Jangan sampai bantuan Presiden ini sia-sia,” tegas Dedy.

Intervensi APBD untuk Fasilitas Pendukung

Selain mengecek bantuan pusat, Dedy juga menginventarisir kondisi fisik bangunan sekolah pasca-revitalisasi. Ia mengapresiasi wajah sekolah-sekolah di Bengkulu yang kian modern, namun mengakui masih ada beberapa "lubang" yang perlu ditambal.

"Alhamdulillah secara umum sudah baik. Jika ada fasilitas pendukung yang belum ter-cover oleh dana pusat, Insyaallah akan kita selesaikan melalui dana APBD Kota Bengkulu. Ini bentuk komitmen kita menyempurnakan fasilitas pendidikan," ujarnya.

Pesan untuk "Ujung Tombak" Pendidikan

Mengakhiri kunjungannya, Dedy menitipkan pesan khusus kepada para kepala sekolah dan guru. Ia mengingatkan bahwa secanggih apapun alatnya, kualitas pendidikan tetap bergantung pada "manusia" di belakangnya.

"Bekerjalah dengan hati. Alat ini hanya penunjang, kunci utamanya adalah tekad bapak/ibu guru untuk meningkatkan mutu kompetensi anak-anak kita," pungkas Dedy. ***