Raih Apresiasi Nasional, Pemkab Lebong Buktikan Tata Kelola Data Kependudukan Makin Profesional

Raih Apresiasi Nasional, Pemkab Lebong Buktikan Tata Kelola Data Kependudukan Makin Profesional
Perwakilan Pemkab Lebong (Kepala Dinas P3APPKB) menerima piagam penghargaan dari pejabat BKKBN RI.

LEBONG – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong di kancah nasional. Kinerja Pemkab Lebong dalam mengelola validitas data kependudukan mendapat pengakuan tertinggi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia.

Penghargaan bergengsi ini diberikan sebagai apresiasi atas capaian gemilang Lebong dalam Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK). BKKBN menilai Lebong berhasil menyajikan data keluarga yang akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Data Valid: Kunci Tepat Sasaran

Penghargaan ini memiliki makna strategis. Dalam pemerintahan modern, data adalah "minyak baru". Dengan memiliki basis data keluarga yang valid by name by address, Pemkab Lebong kini memiliki peta navigasi yang jelas untuk mengeksekusi program-program krusial.

"Penghargaan ini membuktikan bahwa kita bekerja on the track. Data yang valid adalah fondasi. Tanpa data yang benar, program pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting bisa salah sasaran. Alhamdulillah, BKKBN mengakui kualitas data kita," ujar perwakilan Pemkab Lebong (Dinas P3APPKB) usai menerima penghargaan.

Kerja Keras Kader di Lapangan

Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras ribuan kader pendata di lini terbawah yang berjibaku mendatangi rumah warga door-to-door. Ketepatan waktu dan akurasi penginputan data menjadi indikator utama penilaian BKKBN Pusat.

Pemkab Lebong mendedikasikan penghargaan ini kepada seluruh petugas lapangan, penyuluh KB, dan kader desa yang telah bekerja tanpa lelah memastikan setiap keluarga di Lebong terdata dengan baik.

Motivasi Kinerja

Raihan ini diharapkan menjadi "bensin" tambahan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempertahankan kinerja. Pemkab berkomitmen untuk terus melakukan pembaruan data secara berkala agar intervensi pembangunan—mulai dari bantuan sosial, layanan kesehatan, hingga pendidikan—benar-benar dirasakan oleh keluarga yang membutuhkan.

"Jangan cepat puas. Data itu dinamis, ada yang lahir, ada yang meninggal, ada yang pindah. Tantangan ke depan adalah merawat data ini agar tetap update," tegas arahan Pemkab. (adv)